Bupati
Asahan, Drs H Taufan Gama Simatupang MAP diterpa isu korupsi dan
gratifikasi sebesar Rp5,5 miliar, dari PT Inti Palm Sumatera (IPS).
Namun Bupati menilai, isu korupsi dan gratifikasi itu merupakan 'jualan'
yang biasa dilakukan menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada).
"Apakah Bupatinya bodoh, dan apakah Pemilik perusahaan yang bersangkutan juga bodoh memberikan uang dengan memakai tanda terima? Isu itu kerap muncul menjelang Pilkada, dan karena tahun 2015 saya kembali maju menjadi calon Bupati, maka isu ini kembali diangkat,”ujar Bupati dihadapan massa dari Barisan Rakyat Anti Korupsi (BARA API) saat melakukan unjukrasa di depan kantor Bupati Asahan, Kamis (6/11/2014).
Di depan massa BARA API, Taufan Gama mengatakan, jika dirinya sudah mempersilahkan aparat penegak hukum untuk mengusutnya, bila terjadi kasus dugaan korupsi yang melibatkan dirinya. Isu korupsi menurutnya selalu dimunculkan menjelang pilkada.
Terkait berita yang beredar di media online yang menyebutkan lima orang pejabat SKPD yang ‘cabe-cabean’ (berperilaku cabul dengan ABG-Red), Bupati sudah memanggil dan meminta penjelasan dari kelima orang yang dituduhkan tersebut dan mereka semuanya membantah. Tapi begitupun, bilamana ada bukti foto atau video yang menunjukkan kebenaran atas berita tersebut, Bupati mempersilahkan untuk memberikannya.
“Bila ada buktinya, pasti akan saya panggil lagi mereka,”kata Bupati sembari mengatakan bahwa dirinya tidak melarang aktifis untuk berunjukrasa, karena itu merupakan koreksi untuknya. Namun hendaknya selalu menjaga ketertiban umum dan tidak anarkis.
Setelah mendengarkan penjelasan dari Bupati Asahan, para pendemo akhirnya membubarkan diri sembari berteriak, Hidup Bupati Asahan. (Her)
"Apakah Bupatinya bodoh, dan apakah Pemilik perusahaan yang bersangkutan juga bodoh memberikan uang dengan memakai tanda terima? Isu itu kerap muncul menjelang Pilkada, dan karena tahun 2015 saya kembali maju menjadi calon Bupati, maka isu ini kembali diangkat,”ujar Bupati dihadapan massa dari Barisan Rakyat Anti Korupsi (BARA API) saat melakukan unjukrasa di depan kantor Bupati Asahan, Kamis (6/11/2014).
Di depan massa BARA API, Taufan Gama mengatakan, jika dirinya sudah mempersilahkan aparat penegak hukum untuk mengusutnya, bila terjadi kasus dugaan korupsi yang melibatkan dirinya. Isu korupsi menurutnya selalu dimunculkan menjelang pilkada.
Terkait berita yang beredar di media online yang menyebutkan lima orang pejabat SKPD yang ‘cabe-cabean’ (berperilaku cabul dengan ABG-Red), Bupati sudah memanggil dan meminta penjelasan dari kelima orang yang dituduhkan tersebut dan mereka semuanya membantah. Tapi begitupun, bilamana ada bukti foto atau video yang menunjukkan kebenaran atas berita tersebut, Bupati mempersilahkan untuk memberikannya.
“Bila ada buktinya, pasti akan saya panggil lagi mereka,”kata Bupati sembari mengatakan bahwa dirinya tidak melarang aktifis untuk berunjukrasa, karena itu merupakan koreksi untuknya. Namun hendaknya selalu menjaga ketertiban umum dan tidak anarkis.
Setelah mendengarkan penjelasan dari Bupati Asahan, para pendemo akhirnya membubarkan diri sembari berteriak, Hidup Bupati Asahan. (Her)