Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 07 November 2014

Jelang Pilkada Asahan, Bupati Taufan Gama Diterpa Isu Korupsi Rp5,5 M

1 komentar :
KISARAN|SUMUT24
Bupati Asahan, Drs H Taufan Gama Simatupang MAP diterpa isu korupsi dan gratifikasi sebesar Rp5,5 miliar, dari PT Inti Palm Sumatera (IPS). Namun Bupati menilai, isu korupsi dan gratifikasi itu merupakan 'jualan' yang biasa dilakukan menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

"Apakah Bupatinya bodoh, dan apakah Pemilik perusahaan yang bersangkutan juga bodoh memberikan uang dengan memakai tanda terima? Isu itu kerap muncul menjelang Pilkada, dan karena tahun 2015 saya kembali maju menjadi calon Bupati, maka isu ini kembali diangkat,”ujar Bupati dihadapan massa dari Barisan Rakyat Anti Korupsi (BARA API) saat melakukan unjukrasa di depan kantor Bupati Asahan, Kamis (6/11/2014).

Di depan massa BARA API, Taufan Gama mengatakan, jika dirinya sudah mempersilahkan aparat penegak hukum untuk mengusutnya, bila terjadi kasus dugaan korupsi yang melibatkan dirinya. Isu korupsi menurutnya selalu dimunculkan menjelang pilkada.

Terkait berita yang beredar di media online yang menyebutkan lima orang pejabat SKPD yang ‘cabe-cabean’ (berperilaku cabul dengan ABG-Red), Bupati sudah memanggil dan meminta penjelasan dari kelima orang yang dituduhkan tersebut dan mereka semuanya membantah. Tapi begitupun, bilamana ada bukti foto atau video yang menunjukkan kebenaran atas berita tersebut, Bupati mempersilahkan untuk memberikannya.

“Bila ada buktinya, pasti akan saya panggil lagi mereka,”kata Bupati sembari mengatakan bahwa dirinya tidak melarang aktifis untuk berunjukrasa, karena itu merupakan koreksi untuknya. Namun hendaknya selalu menjaga ketertiban umum dan tidak anarkis.

Setelah mendengarkan penjelasan dari Bupati Asahan, para pendemo akhirnya membubarkan diri sembari berteriak, Hidup Bupati Asahan. (Her)

Disiksa Majikan di Malaysia, Pemkab Asahan tanggung Biaya Perobatan TKI Misnah

2 komentar :
KISARAN|SUMUT24
Pemkab Asahan menyatakan kesiapannya menanggung biaya pengobatan dan perawatan yang diderita Misnah (35), salah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kampung Buntet Dusun 1A Desa Banjar, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan yang disiksa oleh majikannya di Malaysia sejak setahun yang lalu, hingga tak tahan dan akhirnya melarikan diri.

"Bupati Asahan sudah perintahkan kami untuk membawa Misnah ke Rumah Sakit, agar yang bersangkutan bisa lebih baik dari sekarang. Karena kalau tidak diterapi kondisinya akan degradasi terus, setidaknya hingga dia bisa mandiri. Dan untuk biaya perawatannya sepenuhnya akan ditanggung Pemkab Asahan, “kata kepala Kepala Dinas Tenaga Kerja Asahan, Jaya Prana Sembiring SH kepada SUMUT24 saat membawa Misnah ke RSUD Hams Kisaran, Kamis (6/11/2014).

Jaya Prana mengaku telah melakukan komunikasi dengan tim dokter yang telah disiapkan Pemkab Asahan terkait kondisi Misnah. Ia juga membenarkan kalau korban sempat menolak dirawat di rumah sakit karena memiliki anak kecil, tapi saat ini yang bersangkutan bersedia dalam perawatan rumah sakit Hams Kisaran sejak hari ini, Kamis (6/11).

"Tim dokter juga dengan kita sudah komunikasi, dan saat ini yang bersangkutan sudah diperiksa untuk terapi dan pengobatan. Untuk biaya makan keluarga yang menjaga Misnah juga kami tanggung," ujarnya.

Jaya Prana yang didampingi Direktur RSUD Hams Kisaran dr Nilwan dan Kadis Sosial Misli M Noor menambahkan status TKI Misnah tidak resmi sehingga, kita juga kesulitan untuk mendapatkan pertanggungjawaban dari pihak penyalur, karena korban berangkat ke Malaysia melalui agen tidak resmi. Namun begitu, atas perintah Bupati Asahan, Pemkab Asahan akan membantu dan menanggung seluruh biaya perawatan yang diderita Misnah.

“Mudah-mudahan kondisi Misnah akan membaik setelah mendapatkan perawatan intensif dari dokter. Pak Bupati juga sudah perintahkan pihak Rumah Sakit untuk memberikan pelayanan terbaik bagi yang bersangkutan,”timpal dr Nilwan, Direktur Rumah Sakit Hams Kisaran saat berbincang dengan SUMUT24.

Sementara itu Suami Misnah, Ngadiran kepada SUMUT24 mengucapkan ribuan terimakasih kepada Bupati Asahan Drs H Taufan Gama Simatupang MAP yang bersedia menanggung biaya perobatan istrinya tersebut.
(Her)

Tertib Lalulintas , Sat Lantas Tertibkan No Pol Tidak Sesui STNK

1 komentar :
KISARAN|SUMUT24
Tertib lalu lintas, Sat lantas Polres Asahan lakukan razia rutin untuk penertiban pengguna yang safety riding dan plat No Pol yang tidak sesuai dengan STNK dan BPKB.

Penertiban itu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran tentang hukum dan disiplin lalu lintas, Sat Lantas lakukan penertiban, serta menurunkan angka laka lantas.

"Displin berlalau lintas, dan taat peraturan sangat penting," jelas Kapolres Asahan AKBP Yulmar Try Himawan, melalui Kasat Lantas AKP Afdhal Junaidi, didampingi Kanit Dikyasa Aiptu M Pakpahan, saat dikonfirmasi SUMUT24 Kamis (6/11/2014).

Afdhal mengatakan, plat No Pol sesuai STNK dan BPKB sangat penting, terutama dalam menngantisapasi tindak kejahatan, dan menerapkan taat hukum.

"Oleh sebab itu diharapkan kepada masyarakat bisa memahami itu, dan tertib lalulintas dengan menaati peraturan," jelasnya.

Afdhal juga mengatakan, pihaknya juga menertibkan lima Dump Truck yang masuk kota kisaran, karena kagiatan itu bisa merusak sarana jalan, dan mengganggu lalulintas.

"Semua yang melanggar hukum akan kita tidak dengan tegas tanpa ada terkecuali. Oleh sebab itu diharapakn dukunbgan masyarakat dalam emnciptkan tertib lalu lintas, karean itu adalah tanggung jawab bersama," jelas Afdhal. (Fatah)

Editor: Suheri
1 komentar :
KISARAN|SUMUT24
Pimpinan DPRD Asahan periode 2014-2019 ucapkan sumpah/janji dipandu Ketua Pengadilan Negeri Kisaran Oloan Silalahi SH MH, berdasarkan SK Gubernur Sumatera Utara Nomor: 108.14/94/2014 tentang Penetapan Pengangkatan Pimpinan DPRD Asahan, masa jabatan tahun 2014-2019.

Pimpinan DPRD yang mengucapkan sumpah/janji tersebut, Ketua, H Benteng panjaitan SH (Partai Golkar, 8 kursi), Wakil Ketua, Dra Hj Winarni Supraningsih MMA (PDI Perjuangan, 7 kursi), Wakil Ketua, Dahrun Hutagaol SE MM (Partai Amanat Nasional, 6 kursi), Wakil Ketua, Ilham Harahap Sag (Demokrat, 6 kursi).

Pengucapan sumpah/janji dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD, Kamis (6/11/2014) di gedung DPRD setempat, dihadiri Bupati Asahan Drs H Taufan Gama Simatupang, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), dan seluruh anggota DPRD Asahan.

Bupati Asahan Drs H Taufan Gama Simatupang MAP dalam kesempatan tersebut mengharapkan pimpinan DPRD yang dilantik bersinergi dengan Pemkab Asahan, dan selama ini, musyawarah mufakat yang selalu dikedepankan, agar dipertahankan.

“Secara khusus, tak lupa saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pimpinan DPRD yang hari ini dilantik atas kerja keras dan seluruh kontribusi yang telah diberikan selama ini,” ujar Bupati dalam sambutannya.

Ketua DPRD Asahan H Benteng Panjaitan SH saat ditemui SUMUT24 usai pelantikan mengatakan, dirinya kembali berkomitmen bersama para anggota dewan lainnya untuk menjalankan tugas pokok Dewan dengan sebaik-baiknya.

“Kita akan bekerjasama dan bersinergi dengan Pemkab Asahan dalam menjalankan pembangunan demi mewujudkan visi misi Pemerintah Kabupaten Asahan,”ujar Ketua DPRD Asahan yang terpilih untuk kedua kalinya tersebut. (Bens)

Editor: Suheri

Anak Gadis Dilarikan Supir Bus, Orang Tua Lapor Polisi

Tidak ada komentar :
KISARAN|SUMUT24
Ratna Sari (18), warga Simpang RGM Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan, sudah tiga hari tidak pulang kerumah. Dia dilarikan Lumban Tobing (28), warga Duri Riau, yang diketahui merupakan seorang supir bus penumpang Bagan Batu Citra (BBC), dengan nopol BM 7182 jurusan Pekan Baru - Medan.

Nuryani (43), orangtua Ratna Sari pun akhirnya membuat laporan ke Polres Asahan, Rabu (5/11/2014) pukul 15.00 WIB. Ratna yang merupakan anak ke-7 dari 13 bersaudara ini terakhir terlihat pergi bersama Lumban Tobing hanya mengenakan pakaian tidur warna hijau putih.

Informasi dihimpun SUMUT24 menyebutkan Ratna Sari lulusan SMP ini baru 2 bulan tinggal bersama uwaknya Ibu Dewi (40), warga Kisaran bermaksud hendak sekolah komputer. Sembari sekolah komputer, Ratna membantu diwarung nasi uwaknya tersebut.
Cerita punya cerita, ternyata Lumban Tobing sering makan dan beristirahat diwarung nasi bu Dewi itu. Karena sering melayani makan Lumban Tobing, perkenalan mereka semakin menjurus ke hubungan pacaran.

Hubungan Ratna dan Lumban Tobing ini ternyata diketahui oleh Poltak Silalahi (25) teman kerja Ratna diwarung tersebut. Kedua insan ini sering dilihat Poltak berduan pangkua-pangkuan diwarung itu bila tidak ada pembeli. Bukan itu saja, Ratna dan Tobing pernah terperogok Poltak didalam bus berduan.

"Aku melihat orang itu pernah berduan didalam bus, tapi itu ku anggap biasa aja,"teringat Poltak ketika dikonfirmasi SUMUT24 di warungnya.

Masih cerita Poltak lagi, sebelum Ratna dan Tobing pergi, saat itu Senin pagi (3/11) pukul 07.00 WIB, Poltak tidur-tidur dibangku warung tersebut. Poltak mendengar Tobing menyuruh Ratna keluar terlebih dahulu kemudian mengajak jumpa.

"Udah kau duluan aja, nanti kita jumpa,"terang Poltak yang tidak mengetahui kalau keduanya mau jumpa dimana.

Selanjutnya, Poltak mengajak Ratna untuk belanja sayuran ke pajak Kisaran sempat ditolak Ratna. "Ku ajak lagi dia (Ratna-red) ke pajak mau belanja sayur, malah gak mau dan dia pergi ninggalkan aku diwarung,"ujar Poltak menambahkan kalau Ratna pergi hanya mengenakan pakaian tidur warna hijau putih. Sementara pakaian milik Ratna masih tertinggal semuanya di rumah saudaranya.

Nuryani ketika ditemui SUMUT24 di warung nasi Bu Dewi mengatakan kalau dirinya mengetahui anaknya tersebut sudah tidak pulang karena pergi bersama pria lain pada Senin sore (3/11) pukul 16.00 WIB.

Mendapat kabar tersebut, Nuryani langsung berangkat kerumah familinya itu untuk mendapatkan kebenarannya. Sesampainya di Kisaran, ternyata benar anaknya Ratna sudah tidak ada di tempat saudaranya itu. Usut punya usut ternyata Ratna dibawa supir bus yang sering mangkal di warung tempat anaknya tinggal. 

Untuk menunggu kepastian anaknya benar dibawa orang, pihak keluarga akhirnya menunggu 1x24 jam. Ternyata sudah 3 hari hingga saat ini, Ratna belum juga pulang. Dengan kesepakatan keluarga, akhirnya mereka menempuh jalur hukum dan melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Asahan. 

"Aku tidak terima anakku dibawa seenaknya tanpa sepengetahuan keluarga, apalagi sampai saat ini belum juga pulang. Kami khawatir dengan kondisi anakku sekarang, apa dia sehat atau belum makan,"isak tangis Nuryani. "Pulanglah nak, kami rindu kau,"tangis Nuryani semakin menjadi-jadi. 

Didampingi Andi (20) anak keempat Nuryani bersama pihak keluarga, akhirnya peristiwa yang menimpa Nuryani yang hanya bekerja sebagai tukang kusuk ini membuat laporan ke Polres Asahan. "Kami akan membuat laporan ke polisi, supaya perbuatan supir itu bisa dipertanggungjawabkannya. Enak kali dia bawa anak gadis orang tanpa permisi,"kesal Andi. (Her)

TKI Disiksa di Malaysia, Pemkab Asahan Usut Dugaan Sindikat Traffiking

1 komentar :
KISARAN|SUMUT24
Pemkab Asahan akan mengusut dugaan kasus perdagangan orang (Trafficking), dimana salah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Asahan, Misnah (35) warga Kampung Buntet Dusun 1A Desa Banjar Kecamatan Air Joman, menjadi korbannya. Wanita itu disiksa oleh majikannya sejak setahun yang lalu, hingga tak tahan dan akhirnya melarikan diri.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Asahan Jaya Prana Sembiring mengatakan, pemerintah akan melibatkan kepolisian untuk mengusut kasus ini, dan meminta pihak aparat untuk menyelidiki dugaan adanya trafiking. Disnaker hari ini sudah mengunjungi korban Misnah dikediamannya.

“Kondisi Misnah sangat memprihatinkan. Banyak bekas luka di wajah, tangan dan kakinya. Kami juga akan berkoordinasi dengan BNP2TKI untuk membantu penderitaan Misnah, sehingga kasusnya bisa selesai dengan cepat,"ujar Kadisnaker didampingi Kabid Penempatan Zulkarnaen saat ditemui SUMUT24, Rabu (5/11/2014) usai berkunjung ke rumah Misnah.

Jaya Prana menjelaskan, korban tidak terdaftar di Disnaker sebagai TKI, karena menurut pengakuan korban ia pergi secara ilegal melalui agen tidak resmi. Namun Disnaker akan terus berkoordinasi dengan BNP2TKI untuk menindaklanjuti kasus ini.

"Masalah ini masih kita dalami. Kita juga belum bisa memutuskan apapun terkait kasus ini, sebelum ada hasil koordinasi dari BNP2TKI,"jelasnya.

Mantan Kadis Pehubungan Asahan ini mengaku, ketika mendapatkan informasi terkait Misnah dari Harian SUMUT24 , Disnaker Asahan tidak tinggal diam. Pihaknya mengutus Kabid Penempatan Tenaga Kerja untuk melihat kondisi Misnah di kediamannya. Selain mencari informasi dari korban, dilaporkan juga kondisi Misnah sendiri penuh luka fisik di kaki, tangan dan pahanya. Bahkan saat ini Misnah mengalami trauma.

“Kita juga kesulitan untuk mendapatkan pertanggungjawaban dari pihak penyalur, karena korban berangkat ke Malaysia melalui agen tidak resmi. Selain itu, Misnah sendiri juga tidak terdaftar pada Disnaker Asahan sebagai TKI resmi,”ungkapnya.

Ditambahkan Kabid Penempatan Zulkarnaen, Misnah berangkat melalui penyalur yang tidak terdaftar di Disnaker Asahan. Selain itu, Misnah yang berangkat sekitar Juli 2013 tersebut diberangkatkan secara illegal.

“Kasus seperti ini, harus menjadi pelajaran bagi semua pihak, khususnya untuk para calon TKI agar lebih hati-hati ketika ada agen yang mengaku dari penyalur resmi, agar tidak mudah percaya,” katanya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, selama bekerja 15 bulan, Misnah kerap disiksa majikannya Doni dan Ela (warga India) dengan strika panas atau benda apa saja yang ada didepan matanya. Misnah mengalami luka di wajah, tangan dan kaki. Selain mendapatkan siksaan, Misnah juga harus bekerja selam 21 jam dan tidak mendapatkan gaji sesuai yang dijanjikan yakni 400 ringgit per bulan.

Suami Misnah yakni Ngadiran (48) kepada SUMUT24 menerangkan, di kedua kaki isrinya ada luka kehitaman dan kulitnya mengelupas seperti bekas strika dan sulutan api rokok. Kedua lengannya juga banyak bekas luka kehitaman. Sementara di sekitar pipi, kening, mata juga banyak bekas luka.

“Pada saat pulang ke rumah Sabtu pekan lalu Misnah masih belum bisa bicara. Dia terlihat trauma berat. Namun sekarang sudah agak mendingan,”ujarnya.

Ngadiran yang bekerja sebagai pengumpul barang bekas ini menjelaskan, selama 15 bulan dia bekerja Misnah tidak ada kabar berita sampai kepulangannya kerumah.

Dia mengungkapkan, motif Misnah yang telah dikaruniai lima orang anak dari hasil perkawinan dengannya ini bekerja ke Malaysia adalah untuk membantu menghidupi keluarganya, karena memang kehidupan mereka selama ini tergolong susah.

“Saya juga bermohon kepada Pemkab Asahan untuk dapat membantu menyelesaikan masalah ini dan berharap gaji istrinya dapat dibayarkan majikannya,”pungkasnya. (Her)

Guru Diminta Tingkatkan Mutu Pendidikan

1 komentar :
KISARAN|SUMUT24
 
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Asahan meminta pemerintah setempat untuk terus meningkatkan mutu para guru yang ada di wilayah tersebut sehingga lulusan yang dihasilkan nanti benar-benar berkualitas.

"Mutu para tenaga pendidik baik negeri maupun swasta yang ada di Kabupaten Asahan harus selalu di tingkatkan," kata Ketua PGRI Asahan, Malanton Lahade Hasibuan SPd Msi kepada SUMUT24, Rabu (5/11/2014) diruang kerjanya.

Dikatakannya, setiap guru harus dilatih baik melalui pengembangan keprofesian berkelanjutan. Misalnya dengan belajar mandiri, buku referensi di perpustakaan atau di dunia maya (internet) dan jangan sampai "gagap teknologi".

Sebab, kata dia, guru merupakan sebuah faktor kunci untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, termasuk di Kabupaten Asahan. Karena guru akan menghasilkan lulusan yang berkualitas dari jenjang SD, SMP, SMA maupun SMK baik dari negeri maupun swasta," tandasnya.

"Peserta didik bisa lulus dengan baik jika proses belajar mengajar, guru dapat memberikan pelajaran dengan baik, sabar, tenang, tanpa adanya tindakan kekerasan di dalam ruangan,"katanya.

Malanton juga menegaskan, guru juga menjadi sektor yang sentral, dan guru dituntut untuk benar-benar berkompeten. Dalam undang-undang disebutkan guru harus mempunyai kompetensi sosial, kepribadian, metodologi dan kompetensi profesional.

Karena itulah, peran Pemerintah Kabupaten Asahan harus terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para tenaga pendidik yang ada di daerah itu.

"Sebab mutu guru pada tingkat keprofesian harus betul-betul di kuasai ketika diimplementasikan di sekolah sehingga apa yang sudah diperjuangkan Pemerintah Daerah tidak akan sia-sia begitu saja," katanya.

Ia juga menilai, untuk saat ini sebagian tenaga pendidik baik dari jenjang SD, SMP, SMA maupun SMK baik dari negeri maupun swasta sudah mulai menunjukan keprofesionalitasnya dalam mengajar, dan ini mesti di pertahankan secara berkesinambungan.

“Dan Pemerintah Daerah juga sudah berupaya meningkatkan peran kesejahteraan dari setiap guru-guru yang ada di Kabupaten Asahan. Sehingga nantinya pengembangan mutu guru bisa membuat gairah dalam proses belajar mengajar,”pungkasnya. (Fatah)

Editor : Suheri

Sekda Asahan Buka Sosialisasi PP Nomor 46 Tahun 2011

Tidak ada komentar :
KISARAN|SUMUT24

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Asahan, Drs H Sofyan MM membuka secara resmi sosialisasi peraturan pemerintah (PP) Nomor 46 tahun 2011 tentang Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Aula Melati kantor Bupati setempat kemarin.

Pada kesempatan tersebut, Sekda yang membacakan sambutan Bupati Asahan berpesan kepada PNS kepada PNS untuk mengikuti sosialisasi dengan baik.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Asahan, Zainal Abidin SH menambahkan, sosialisasi yang diikuti 110 orang dengan tujuan untuk meningkatkan kwalitas, mutu kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

"Ini untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem pretasi kerja dan sistem karier yang dititik beratkan pada sistem prestasi kerja," kata Zainal.

Selain itu, penyempurnaan dari PP sebelumnya Nomor 10 tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan PNS.

Adapun direncanakan PP Nomor 46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS ini, akan mulai diterapkan tahun 2014 mendatang. Dalam penilaian prestasi kerja nanti menggunakan teori skala likert atau berjenjang yang berfungsi untuk memudahkan penilaian prestasi kerja bagi PNS.

Misalnya nilai 91 – keatas sangat baik, 76 – 90 baik, 51 – 61 kurang, 50 kebawah buruk. Dalam penilaian prestasi tersebut memuat prinsip objektif, terukur, akuntabel, partisipatif dan transparan. (Her)

90,96 Gram Sabu Hasil Pengembangan Dimusnahkan

1 komentar :
KISARAN|SUMUT24
Sat Narkoba Polres Asahan disaksikan BNNK Tanjung Balai memusnahkan sabu 90,96 gram di ruang Sat Narkoba, Selasa (4/11/2014).

"Waktu kita amankan dari tangan tersangka, sabu sebanyak 100,96 gram. Jadi 10 gram kita sisihkan untuk dikirim ke lab," terang Kasat Narkoba Polres Asahan AKP Anderson Siringo-ringo melalui Kanit I Ipda ER Ginting.

Menurutnya, sabu tersebut merupakan hasil pengembangan dari HN alias Silet (38) warga jalan Rel Kreta Api LK IV Kelurahan Perjuangan Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjung Balai dan Mamur (30) warga Dusun IV Desa Pematang Pasir Kecamatan Teluk Nibung.

Amatan SUMUT24, barang bukti yang dimusnahkan dengan cara diblender dicampur dengan air, selanjutnya dibuang kedalam lubang WC.

Informasi yang diperoleh, kedua tersangka diringkus Sat Narkoba Polres Asahan, Kamis (2/10/2014) sekitar pukul 17.00 WIB di Dusun V, Desa Perjuangan Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjung Balai.

Penangkapan tersebut merupakan hasil pengembangan terhadap 2 orang pengedar, beriniaial CA dan IS, yang diringkus di wilayah hukum Polsek Simpang Empat Asahan.

Selanjutnya Sat Narkoba Polres Asahan yang dipimpin AKP Anderson langsung melakukan penyelidikan. Hasilnya, tim mendapatkan informasi satu nama, Maknur sebagai kaki tangan Silet dalam menjalankan bisnis haramnya ini. (Bens)

Editor: Suheri

Wakil Bupati Asahan lepas Kontingen Porprovsu 2014

1 komentar :
KISARAN|SUMUT24
Wakil Bupati Asahan H Surya BSc melepas 126 atlet Kontingen Asahan yang mengikuti Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara yang akan digelar 9 sampai 15 November. Pelepasan dilakukan di depan Kantor KONI Asahan, Selasa (4/11/2014).

Pelepasan yang dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD)Asahan, Kadis Porabudpar Asahan, dan seluruh pengurus KONI Asahan juga seluruh kontingen tersebut memberikan nuansa baru sebab Wakil Bupati Asahan memberikan motivasi dan semangat kepada para atlet.

"Saya juga ingatkan kepada atlet untuk selalu menunjukkan sikap dan prilaku yang baik, santun, ramah, dan penuh dengan nilai-nilai persaudaraan," jelas Surya dalam sambutannya.

Surya juga mengatakan untuk menggunakan kesempatan ini seluas-luasnya mencari teman dan memperluas silaturrahim, karena hak tersebut akan membuka peluang bagi diri sendiri secara pribadi ataupun masa depan.

"Saya sangat berharap setelah Porprovsu ini atlet bisa berbuat banyak, bisa memberikan dorongan, memberi contoh, untuk mengajak generasi muda untuk terus berkarya dan berprestasi sekaligus mencegah, menyelamatkan generasi muda dari kehidupan yang tidak sehat," ujar Surya yang disambut tepuk tangan oleh para atlet.

Ucapan Surya inilah awal yang membuat semangat para atlet Asahan, apalagi ketika orang nomor dua di Asahan
itu mengatakan kepada para atlet agar dapat mengharumkan nama daerah dengan prestasi yang dimulai dari niat ibadah, sebab jika mengharapkan prestasi dengan niat yang hanya memberikan kebaikan dunia semata, tidak akan kekal dan diridhoi oleh Allah SWT.

Ketua Kontingen Asahan di Porprovsu 2014 Harris ST dalam laporannya mengatakan bahwa dari 126 orang yang diberangkatkan terdiri dari 10 cabor yakni Pencak Silat, Bola Voly, Tenis Meja, Binaraga, Catur, Bulutangkis, Tinju, Atletik, Sepak Bola dan Karate. Dan ditambah 28 orang pendamping.

“Kita berharap dukungan dari masyarakat untuk selalu mendoakan kontingen Asahan untuk bisa bermain dengan maksimal dan meraih prestasi dalam Porprovsu,” jelas Harris kepada SUMUT24. (Her)

Setahun Disiksa Majikan di Malaysia, TKW Asal Asahan Melarikan Diri

7 komentar :
KISARAN|SUMUT24
Kasus penganiayaan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) oleh majikannya di Malaysia terus terjadi. Misnah (35), salah satu korbannya. Wanita ini dianiaya majikannya sejak Juli 2013 di Malaka, Malaysia.

Warga Kampung Buntet, Dusun 1A Desa Banjar, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan ini yang bekerja sebagai Pembatu Rumah Tangga (PRT) selama 15 bulan di Negeri Jiran itu mendapatkan perlakuan kasar dari majikannya, Ela dan Doni warga India.

Bukan hanya Misnah, empat rekannya sesama pembantu rumah tangga juga disiksa sang majikan yang bermukim di Kualalumpur, ibukota Malaysia. Tidak tahan, kelima wanita itu melarikan diri.

Misnah saat ditemui SUMUT24 di kediamannya, Selasa (4/11/2014) menceritakan, Juli 2013 lalu dia berangkat ke Malaysia sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) melalui seorang agen berinisial AL yang juga warga Kecamatan Air Joman. Sewaktu berangkat, dia menyerahkan uang kepada AL sebesar Rp500 ribu.

Setelah urusan selesai, dia pun diberangkatkan AL menumpang kapal laut dari pelabuhan Tanjungbalai. AL mengatakan, ia akan dijemput calon majikannya di pelabuhan di Malaysia. “Aku hanya diberi alamat dan tiket keberangkatan,” katanya.

Tiba di Malaysia, Misnah benar dijemput seorang pria yang kemudian menjadi majikannya. Pria itu bernama Doni, keturunan India. Misnah pun dibawa majikannya itu ke rumah dan bertemu empat wanita yang juga menjadi pekerja Doni yang diketahui merupakan pengusaha kafe. Empat rekannya itu masing-masing: Ayu, Ani, Yanti, dan Linda. Mereka berasal dari Pulau Jawa dan lombok.

Istri dari Ngadiran (48) yang telah dikarunia lima orang anak ini menyebutkan, baru beberapa hari bekerja di rumah Doni, dia dan keempat rekannya sudah mendapat perlakuan kasar.

“Saya ditampar, dipukul pakai benda keras, bahkan disulut dengan api rokok dan di setrika. Bukan saya saja, teman-teman juga mendapat perlakukan yang sama. Padahal hanya masalah sepele, kami ketiduran karena capek bekerja,” ujarnya.

Selain mendapat siksaan dari Doni, ternyata istri majikannya bernama Ela  juga sering berlaku kasar. Selain itu, gaji tidak pernah diserahkan kepadanya, begitu juga teman-temannya.

“Kalau kami tanya soal gaji, katanya sudah dikirim kepada agen yang mengirim kami. Kalau kami kembali bertanya, bukan gaji yang kami dapat, tapi malah perlakuan kasar,” katanya sedih sambil menunjukkan luka lebam bekas pukulan dan sulutan api rokok di beberapa tubuhnya.

Kata Misnah, selama 15 bulan bekerja akhirnya dia bersama empat temannya sepakat melarikan diri dari rumah Doni. “Sebenarnya sudah beberapa kali kami berusaha kabur, tapi selalu gagal karena diawasi,” sebutnya.

Ibu lima anak dari keluarga miskin ini mengungkapkan, niat mereka melarikan diri terwujud ketika Doni beserta keluarganya bepergian, Kamis (30/10) lalu. Saat itu, di rumah hanya ada ia dan empat temannya. Mereka pun keluar rumah. Tapi ketika dalam proses pelarian, mereka ditangkap Polisi Diraja Malaysia.

“Baru beberapa jam kami keluar dari rumah majikan, kami ditangkap polisi. Kemudian diproses hingga Jumat (31/10), dan Sabtu (1/11) dipulangkan ke Indonesia,” katanya.

Misnah menambahkan, dari Malaysia dia diberangkatkan menumpang pesawat terbang dan tiba di Bandara Kualanamu Deliserdang, Sabtu (1/11) dan langsung pulang ke rumahnya di Asahan. Tiba di rumah, dia menceritakan kondisi yang dialaminya di Malaysia.

"Sudah 15 bulan mengais ringgit di Malaysia. Saya dijanjikan dapat gaji 400 ringgit per bulan, itupun tak saya dapatkan. Mohonlah pak, dibantu kami agar Pemerintah bisa peduli dengan nasib yang saya alami ini,"harapnya sembari berurai air mata.

Pantauan SUMUT24, kondisi Misnah saat ini hanya bisa terbaring di tempat tidur. Kini Misnah sedang dalam perawatan karena trauma atas perlakuan kasar yang dialaminya selama 15 bulan ketika bekerja di Malaysia.

Terpisah, Ketua Kajian Informasi Perempuan Asahan (KIPAS) Yulita Sari didampingi Ketua Generasi Muda Taufan Centre (GMTc) Suheri ketika ditemui sejumlah media saat menjenguk korban, mengharapkan perhatian dari pemerintah untuk dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang dialami Misnah, agar tidak terulang lagi terhadap TKI lainnya, khususnya TKI yang berasal dari Asahan.

“Kita juga akan menyurati BNP2TKI dan meminta pertanggungjawaban agen yang mengirim TKI itu,”ujar Yulita Sari Nasution. (Her)

Pemkab Asahan Serahkan Bantuan 5 Ton Beras untuk Korban Banjir

Tidak ada komentar :
KISARAN|SUMUT24

Pemerintah Kabupaten Asahan memberikan bantuan 5 ton beras, untuk membantu korban banjir di yang terjadi di dua Desa di Kecamatan Simpang Empat sejak beberapa hari lalu. Bantuan diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Asahan H Surya Bsc, Senin (3/11/2014).

Pantauan SUMUT24, saat melakukan kunjungan lapangan ke lokasi banjir, Wakil Bupati Asahan H Surya BSc didampingi oleh Sekda Sofyan MM, Asisten I Taufik ZA, Kepala Dinas PU Taswir ST, Kepala BAPPEDA Zainal Aripin Sinaga, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Asahan Syafruddin Harahap, dan Camat Simpang.

Pada saat kunjungan tersebut H Surya melakukan dialog langsung dengan masyarakat yang terkena musibah banjir akibat meluapnya Sungai Asahan karena tidak lagi mampu menampung curah hujan, dan masyarakat setempat dapat menyikapi musibah banjir tahunan ini secara bijak dan memberikan prioritas pada penyelematan anggota keluarga dan harta benda.

''Selanjutnya diharapkan agar masyarakat juga memperhatikan kondisi kesehatan anak-anak,'' ujar Wakil Bupati Asahan usai menyerahkan bantuan beras sejumlah lima ton dan ratusan kotak mie instan untuk masyarakat yang terkena musibah banjir di dua Desa yang secara simbolis diterima oleh Kepala Desa Sei Dua Hulu Ahmad Ridwan Nasution di Posko penanggulangan banjir dan Kepala Desa Simpang Empat Abdul Basir Lubis di Kantor kepala desa Simpang Empat.

Wakil Bupati juga menambahkan dalam menanggulangi  masalah banjir yang menjadi langganan di dua desa ini, Pemerintah telah membangun benteng di sungai Asahan guna mencegah debet volume air kiriman masuk ke dua desa tersebut.

“Untuk menanggulangi bencana banjir ini telah dibangun benteng di sungai Asahan yang berfungsi menghambat debit air yang masuk kepemukiman warga. Kami mintakan warga bersabar karena proses pembangunan tersebut tidak sebentar dan diperkirakan akan selesai dalam tiga tahun mendatang,”pungkasnya.

Sementara Kepala Desa Sei Dua Hulu Ahmad Ridwan Nasution kepada SUMUT24 usai menerima bantuan mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah Kabupaten Asahan karena telah peduli membantu warganya yang tertimpa musibah.

Setidaknya banjir kiriman yang mengakibatkan dua desa tergenang sampai lutut orang dewasa tersebut merendam sekitar 1.640 rumah di dua desa. Pemerintah Kabupaten Asahan melalui BPBD telah mendirikan 2 tenda kesehatan dan 12 tenda pengungsian yang berada di sepanjang jalan dua desa tersebut untuk menampung tinggal semenrata warga yang rumahnya terendam banjir. (Bens)

Editor: Suheri

Kejuaraan Tenis Meja,‪ Asahan Boyong Piala Kajari Kisaran

1 komentar :
KISARAN|SUMUT24

PTMSI Kabupaten Asahan berhasil mendulang poin penuh dan mempromosikan diri sebagai juara umum, dan memboyong  Piala Kajari Kisaran dalam kejuaraan Tenis Meja, di Aula Kafe Batik, Minggu (2/11/2014) malam.

Kejuaraan diikuti lima kabupaten/Kota (Asahan, Batubara, Tanjungbalai dan Pematang Siantar), Kabupaten Asahan dengan menurunkan dua tim dengan 20 atlet berhasil peringkat pertama dalam empat kategori, Beregu Putra (Ibnu Afandii-Afrido Amin-Oki Akbar), Beregu Putri Asahan (Rahmadhani Dwi MS-Khairun Niqma-Khairun Nisa), Tunggal Putra (Oki Akbar) dan Tunggal Putri ( Rahmadhani Dwi MS).

Selanjutnya, urutan dua Asahan masih memegang kendali di Beregu Putra (Hendrik-Auli Rifki- Kamaludddin), Tunggal Putra (Ibnu Afandi) dan urutan kedua di Tunggal Putri (Khairun Nisa), serta tiga bersama di kategori tiga bersama di Beregu Putri  (Syfa-Mutia Zulfahira- Putri Nilhakim ), dan Tunggal Putri (Mutiara Zulfahira).

Sedangkan Kab Batubara dengan 16 atlet, berhasil menduduki urutan kedua di Beregu Putri (Rizka -Bela- Adek), juara tiga bersama di Tunggal Putra (Kurniawan Syahri) dan Tunggal Putri Bela). Selanjutnya Kota Tanjunbalai, yang bergabung dengan PTM Sei Apung dengan sembilan atlet, berhasil juara tiga bersama di Tunggal Putra (Adek Mutiara Gading) dan Beregu Puta (Fazar Mulya-Andika-boncel-Anda).

Sementara Labura dengan 12 atlet berhasil juara tiga bersama  Beregu Putri (Bayu-Putri-Tiwi), dan Kota Pematangsiantar juara tiga bersama Beregu Putra (Legeno-Ucok- Arifin).

Dengan demikian Asahan, memposisikan diri sebagai juara umum dan memboyong Piala Kejari yang perdana dilakukan.(Fatah)

Editor: Suheri

3.108 Guru di Asahan Terima Tunjangan Sertifikasi

1 komentar :
KISARAN|SUMUT24

Sebanyak 3.108 orang di Kabupaten Asahan telah menerima dana sertifikasi triwulan I dan II atau periode Januari hingga Juni tahun 2014.

"Namun dari jumlah itu, masih ada 5 diantaranya masih belum menerima dana sertifikasi, karena yang bersangkutan tidak melaksanakan tugas aktif 24 jam per minggu sesuai dengan Petunjuk Teknis (Juknis) dari Pemerintah pusat, ujar Kadis Pendidikan Kabupaten Asahan Drs Ismail melalui Kasi Kurikulum Pendidikan Menengah Ir Hardo Simanjuntak Msi saat ditemui SUMUT24, Senin (3/11/2014) diruang kerjanya.

Sementara untuk tahun 2014, dari 234 orang guru Non PNS yang seharusnya menerima SK, terdapat 227 guru yang telah diterbitkan SK nya. Sebab 7 orang lainnya belum menerima SK dari Pemerintah Pusat.

Menurut Hardo Simanjuntak, Dinas Pendidikan Asahan akan terus mengumpulkan SK guru yang terlambat  hingga semua SK guru di Kabupaten Asahan pada tahun 2014 terkumpul semua.

“Kepala sekolah diharapkan dalam mengusulkan pembayaran tunjangan profesi guru harus sesuai dengan juknis agar guru memperoleh tunjang profesi memenuhi kriteria yang berlaku,"ujarnya.

Penyebab keterlambatan dari pencairan dana sertifikasi, lanjutnya, terlambat SK guru yang bersangkutan dikeluarkan Pemerintah Pusat sehingga Dinas Pendidikan mengalami keterlambatan untuk mengusulkan data penerima tunjangan sertifikasi guru. Dan, juga guru tidak melaksanakan tugas dalam mengajar selama 24jam per minggu.

Ia menerangkan, proses pencairan dana sertifikasi guru diberikan pemerintah pusat melalui kas daerah kabupaten atau kota, setelah itu disalurkan langsung ke rekening guru yang menerima dana sertifikasi tersebut.

Pajak dana sertifikasi guru tersebut dipotong langsung melalui bank yang menerima, yaitu guru berpangkat golongan III mendapat potongan pajak sebesar 5 persen, golongan IV mendapat potongan pajak 15 persen, dan guru golongan II tidak dipotong pajak .

“Jumlah dana sertifikasi yang diterima guru tersebut sebesar gaji pokok pada bulan Januari hingga Juni tahun 2014 per bulan maka tidak bisa dipastikan berapa per orang yang mendapat dana sertifikasi.

Namun, jika ada guru sertifikasi yang meninggal dunia atau pensiun, maka dana sertifikasinya tidak dilanjutkan lagi.

"Tahun ini proses pencairan dana sertifikasi lancar tanpa kendala, yang sering menjadi kendala bagi kita ialah terlambatnya SK guru sertifikasi dikeluarkan oleh pemerintah pusat, dan tidak terpenuhinya jam mengajarnya,” terangnya. (Fatah)

Editor : Suheri

Bandar dan Pemakai Sabu Ditangkap

1 komentar :
KISARAN|SUMUT24

Satuan Narkoba Polres Asahan berhasil menangkap dua tersangka, masing-masing sebagai bandar dan sebagai pembeli sekaligus pemakai narkoba jenis jenis Sabu, Senin (3/11/2014).

Dari kedua tangan tersangka, Zahar sebagai pembeli sekaligus pemakai dan MRDN sebagai Bandar, Satnarkoba Polres Asahan berhasil mengamankan barang bukti 1 plastik kecil sabu, 2 plastik bekas sabu, mancis dan 3 buah pipet.

“Tersangka Mardan merupakan pelaku utama sekaligus TO yang berhasil kami tangkap,” kata Kasat Narkoba Polres Asahan, AKP Anderson Sirongo-ringo melalui KBO Ipda B Rajagukguk kepada sejumlah awak media, Senin (3/11/2014).

Dijelaskan, tersangka Zahar, warga Dusun IV Desa Punggulan Kecamatan Air Joman ditangkap di rumahnya sekira pukul 21.00 WIB, tepatnya hari Rabu (29/10/2014) dengan barang bukti narkoba jenis Sabu. Dari pemeriksaan tersangka Zahar, narkoba jenis sabu tersebut didapat dari tersangka Mardan, warga Desa Silo Laut.

Mendapat info berharga, petugas langsung memburu Mardan ke lokasi yang disebut zahar. Hasilnya, mardan diciduk petugas tanpa perlawanan dikediamannya, Kamis (30/10) sekitar pukul 00.00 WIB.

Atas perbuatannya, tersangka Zahar dijerat pasal 112 ayat 1 UU nomor 35 tahun 2009 dengan ancaman minimal 4 tahun dan maksimal 12 tahun penjara. Sedangkan untuk Mardan diancam hukuman minimal 5 tahun maksimal 20 tahun kurungan penjara karena melanggar pasal 114 ayat 1 UU nomor 35 tahun 2009,” ungkapnya.

Hingga saat ini lanjaut Rajagukguk, pihak kepolisian Asahan masih mengadakan penyelidikan karena tersangka diduga memiliki jaringan. Sementara, tersangka Zahar mengaku menyesali perbuatannya. Dari pengakuan Zahar barang haram tersebut berasal dari Mardan. “Sabu itu punya si Mardan bang. Saat kami jumpa, dikasihnya aku trus ngajak nyabu bareng dia,”kilahnya. (Her)

Tim Piala Suratin Tour Sambangin Asahan

Tidak ada komentar :
KISARAN|SUMUT24

Piala Soeratin adalah sebuah turnamen kompetisi sepak bola di Indonesia yang diperuntukkan bagi pemain sepak bola yang berusia 18 tahun ke bawah. Guna memberikan semangat dan motifasi kepada para pemain muda, Piala Suratin Tour ini dibawa kebeberapa daerah, dan Asahan menjadi daerah ke tiga yang menjadi lokasi kunjungan piala Suratin, usai Ternate dan Bandung.

Rombongan Suratin Tour yang datang dari Jakarta ini dipimpin oleh Tommy Willy, Direktur Kompetisi PSSI Pusat, termasuk ketua Asprovsu PSSI Sumut H.Kamaluddin Harahap, tokoh sepakbola Nasional  yang juga mantan timnas Charis Yulianto dan diterima langsung oleh wakil Bupati Asahan H Surya di Rumah Dinas Bupati, pada hari Jum'at (31/10/2014).

Kepada wartawan Tommy Willy dalam press conference, mengatakan kunjungan Piala Suratin ini diadakan dalam rangka memberikan semangat kepada para generasi muda yang dianggap sebagai bibit masa depan citra prestasi sepakbola.

"Piala Suratin ini adalah saksi sejarah panjang sepakbola Indonesia sejak pertama kali bergulir tahun 1966 hingga sekarang dan telah singgah di puluhan kota di Indonesia. Kita harapkan dengan hadirnya Piala ini di Kabupaten Asahan dapat memberikan semangat dan motifasi kepada atlet muda sepakbola di Asahan," ujar Willy.

Wakil Bupati Asahan H Surya BSc yang menerima rombongan tersebut mengaku berteriakasih atas dukungan kepada insan sepakbola di Asahan.

"Kehadiran piala ini dan diarak ke kota Kisaran semoga memotivasi para pemain, serta mengucapkan terimakasih kepada PSSI Pusat yang telah mau datang ke Asahan" ujarnya.

Usai silaturahmi dan diterima di rumah dinas Bupati, selanjutnya rombongan melanjutkan arak-arakan Piala Suratin menuju stadion Mutiara Kisaran untuk menyaksikan pertandingan antara PS Bintang Jaya Asahan melawan Rmbai FC (Riau). Rombongan yang sampai di stadion Mutiara Kisaran langsung disambut tari persembahan dan di terima oleh PSSI Asahan H Erwis Edi Fauja Lubis.

Hasil akhir piala Suratin zona Sumbagut yang berlangsung di stadion Mutiara Kisaran Bintang Jaya Asahan mengalahkan Rumbai FC. Dengan skor 3-1. Sementara pada pertandingan sebelumnya, PSSB Bireun mengalahkan PS.Batang Hari FC 2-1. Dengan demikian PSSB dan Bintang Jaya keluar sebagai juara dan runner up grup dan masuk ke 16 besar kompetisi selanjutnya. (Bens)

Editor: Suheri

YKI Asahan Kembali Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Pelajar

4 komentar :
KISARAN|SUMUT24

Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kabupaten Asahan dibawah kepemimpinan Hj Winda Fitrika Taufan Gama terus gencar melakukan sosialisasi kesehatan reproduksi dikalangan pelajar.

Kamis (31/10/2014), sosialisasi dilakukan  YKI di SMAN 1 Meranti yang diikuti ratusan pelajar dan dihadiri Camat Kecamatan Meranti, Sekretaris YKI Asahan Nurasyah Harahap, Kepala SMAN 1 Meranti Drs Kasian.

Dipaparkan Purwanto selaku narasumber dalam kegiatan itu, bahwa masalah kesehatan reproduksi remaja dewasa ini perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh, mengingat saat ini sudah terjadi pergeseran norma dalam masyarakat khususnya remaja, dimana pergaulan menjadi lebih luas dan bebas, ditunjang dengan sarana mass media yang semakin maju sehingga para remaja lebih banyak mendapatkan pengetahuan bukan dari pihak yang seharusnya.

Sementara Sekretaris YKI Asahan Nurasyah Harahap yang ditemui SUMUT24 mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan terakhir dalam rangkaian keliling ke sejumlah sekolah yang ada di Kabupaten Asahan, karena memang merupakan program kerja YKI Asahan.

"Sosialisasi ini sangat penting untuk menanamkan arti pentingnya kesehatan reproduksi di kalangan remaja dengan meningkatkan kualitas remaja. Kita wujudkan generasi muda yang cerdas,"pungkasnya. (Her)

Perebutan Piala Kejari Kisaran, 62 Atlet dari 5 Kab/Kota Ikuti Kejuaraan Tenis Meja

Tidak ada komentar :
KISARAN|SUMUT24

Sebanyak 62 atlet yang berasal dari 5 Kabupaten/Kota di Sumut berlaga dalam Kejuaraan Tenis Meja memperebutkan Piala Kejari Kisaran 2014, Sabtu (1/11/2014) di Aula Kafe Batik Kisaran.

Ketua Panitia Kejuaraan Tenis Meja  Piala Kejari Kisaran Bahrum dalam sambutannya mengatakan, bahwa kegiatan ini bekerja sama dengan PTMSI Kabupaten Asahan. Dan untuk Kabupaten Asahan menurunkan tiga tim yang terdiri dari 20 atlet, dan untuk Batubara yang terbagi dua tim sebanyak 16 atlet, selanjutnya Kabupaten Labura terbagi dua tim sebanyak 12 atlet.

Sementara Kota Pematangsiantar satu tim, lima atlet  dan Kota Tanjungbalai satu tim dengan empat atlet. Serta ditambah PTM Sei Apung Jaya satu tim dengan lima atlet. Dan dalam laga ini ada nomor pertandingan Tunggal Putra/Putri dan Beregu Putra/Putri.

 "Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari (1-2 Oktober). Dan semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar," jelas Bahrum.

Sedangkan Ketua Umum KONI Asahan Nurkarim Nehe mengucapkan terima kasih keapada Kejari Kisaran yang telah memfasilitasi kegiatan ini, dan hal ini tentunya akan menjadi motivasi bagi atlet dalam meningkatkan kemampuannya.

"Ini akan menjadi pemanasan bagi atlet, dalam menghadapi Porpropsu 2014 yang akan berjlan bulan ini," jelas Nehe.

Sedangkan Kajari Kisaran Muhammad Rawi melalui Kasi Intel M Yusuf dalam sambutannya saat membuka kejuaraan tersebut  menuturkan, bahwa kegiatan ini merupakan perdana dan akan dilakukan setiap tahun.

"Oleh sebab itu diharapkan para peserta dapat bertanding dengan menjunjung tinggi suportifitas dan fair play," jelas Yusuf.

Tidak hanya itu, Yusuf juga mengharapkan, dengan adanya kegiatan ini bisa menjadi sarana dalam perekrutan dan pembinaan atlet berbakat dalam dunia Tenis Meja.

"Kita berharap kegiatan ini berjalan dengan baik, dan pembinaan atlet bisa terus dilakukan," jelas Yusuf.

Hadir dalam kegiatan itu, Wakil Ketua DPRD Asahan Winarni Suprianingsih, didampingi Anggota DPRD Rosmansyah, dan para undangan. Dan saat pertandingan pembuka Beregu Kejari duet DPRD (M Yusuf/Kasi Intel Kejari-Winarni Suprianingsih) menang  13-11 dari Beregu KONI Asahan (Nur Karim Nehe-Widya Sastra). (Bens)

Editor : Suheri

Pedang Rokok Jadi Penulis Togel

Tidak ada komentar :
KISARAN|SUMUT24
Seorang pedagang rokok dan pengecer minyak bensin, Maratua Ritongga (34) warga Pulau Maria Dusun II Kecamatan Teluk Dalam Kabupaten Asahan, ditangkap petugas kepolisian,  Minggu (2/11/2014) sekira pukul 11.00 WIB. Dia ditangkap karena menjadi penulis judi toto gelap alias togel.

Menurut Kasat Reskrim AKP Dian Indra Prabudi Sik melalui Kanit Ekonomi Ipda AY Siregar, pelaku ditangkap berdasarkan informasi dari masyarakat Dusun II Desa Pulau Maria Kecamatan Teluk Dalam Kabupaten Asahan.

"Pada hari Sabtu (1/11/2014) sekira pukul 17.00 WIB, anggota kriminal Polres Asahan langsung turun ke lokasi untuk memastikan informasi adanya perjudian toto gelap atau togel di  Dusun II Pulau Maria Kecamatan Teluk Dalam Kabupaten Asahan,"tegas AY Siregar.

Lanjut Kanit Ekonomi Ipda AY Siregar, pelaku Maratua Ritonga mengaku telah melakukan perjudian toto gelap atau togel seminggu terakhir ini,modusnya menerima uang pasangan mereka yang bertaruh baik secara langsung.

 "Begitu cara kerja tersangka yang baru saja ditekuninya seminggu terakhir ini,omset penjualan minimal 300 ribu sampai 500 ribu perhari putaran togel,tersangka mendapat imbalan 20 persen hingga 25 persen dari omset yang pelaku dapat,"ucap AY Siregar.

Saat ini pelaku di tahan diruang tahanan Mapolres Asahan dengan barang bukti catatan rekap 2 lembar,henpone dan uang 70 ribu.Maratua Ritongga dikenakan pasal 303 ayat 1 KUHP tentang penyalagunaan tindak pidana perjudian dengan ancaman 5 tahun penjara. (Fatah)

Editor: Suheri

Selasa, 21 Oktober 2014

BMX Super Cross Karang Taruna Race I Jadi Idola

Tidak ada komentar :
KISARAN|SUMUT24
Kejuaraan BMX Super Cross Karang Taruna Race I memperebutkan Tropy Ketua Lembaga Masyarakat Kreatif (LMK) Asahan yang diselenggarakan Senin (20/10) di sirkuit buatan Lapangan Sepak Bola Sei Silau Kecamatan Sei Silau menjadi idola para remaja. Kegiatan tersebut diikuti juga oleh pembalap - pembalap pemula dari luar Asahan.

Sebanyak 120 peserta baik lokal maupun luar daerah ikut memeriahkan kejuaraan BMX Super Cross Karang Taruna Race I tersebut. Dengan kelas - kelas yang diperlombakan Senior Open, SMA Open, SMP Open dan SD Open.

Ketua LMK Dr Ronald Setiawan Sinaga ketika dikonfrimasi SUMUT24 sangat mendukung sekali kegiatan tersebut. Selain menambah kesehatan, juga memberikan motifasi kegiatan positif terhadap para peserta yang notabene adalah anak-anak dan remaja.

"Kita sangat mendukung sekali kegiatan ini, selain menambah kesehatan, juga memberikan motifasi kegiatan positif terhadap para peserta yang notabene adalah anak-anak dan remaja. Sekaligus mengasah bakat mereka sebagai pembalap sepeda,"ujar Ronald.

Sementara Sugianto Ketua Panitia kepada SUMUT24 menambahkan kegiatan ini nantinya menjadi agenda rutin, guna memerangi kejahatan dilingkungan sekitar terhadap anak dibawah umur untuk menjauhkan mereka dari bahayanya narkoba.

"Kejuaraan ini nantinya menjadi agenda rutin kita, selain itu juga, kegiatan ini sekaligus untuk menjauhkan mereka dari kejahatan dilingkungan sekitar terhadap anak dibawah umur tentang bahayanya narkoba, "ungkap Sugianto. (Fatah)

Penerimaan PBB P2 Asahan Belum Capai Target

Tidak ada komentar :
KISARAN|SUMUT24
Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB P2) Kabupaten Asahan tahun 2014 belum mencapai target yang ditetapkan. Hingga September ini, penerimaan pajak baru mencapai 62,31 persen atau setara Rp 5, miliar. Padahal, target perolehan PBB yang dicanangkan tahun ini sebesar Rp8,25 miliar.

Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Asahan H Darwin Nasution mengatakan, penerimaan keuangan yang menjadi hak sepenuhnya daerah ini merupakan pembayaran yang dilakukan para wajib pajak hingga September lalu.

"Meskipun baru mencapai 62,31 persen, kita  tetap optimis bahwa pajak tersebut dapat diterima secara maksimal dari wajib pajak. Diprediksi akhir tahun pencapaian PBB P2 Asahan akan terus meningkat," ujarnya saat ditemui SUMUT24, Senin (20/10/2014).

Darwin mengaku tetap optimis targetnya bisa tercapai sebab hingga saat ini pelunasan terus berlangsung dan masih ada kesempatan bagi wajib pajak untuk melunasinya sebelum jatuh tempo.

“Mari kita doakan bersama agar PBB P2 Asahan dapat tercapai sesuai rencana. Bila dana PBB ini dapat tercapai, maka pembangunan di Asahan semakin banyak terealisasi,"harapnya.

Dalam penagihan PBB P2 Asahan, Kepala Dinas Pendapatan Asahan mengakui bahwa pihaknya sedikit mengalami persoalan dalam penagihan, namun persoalan tersebut tidak menjadi penghalang yang utama. Sebab strategi untuk memperoleh PBB P2 tersebut sudah diketahui. Artinya ilmu yang di dapat untuk mengelola pajak tersebut sudah matang. Tinggal bagaimana realisasi dilapangan.

"Kita juga telah meyediakan ruang khusus untuk melayani persoalan PBB P2 ini. Hal ini dilakukan untuk memberikan pelayanan prima terhadap segala persoalan yang timbul dari PBB P2. (Her)

Karang Taruna Asahan Diharapkan Jadi Agen Perubahan

Tidak ada komentar :
KISARAN|SUMUT24

Bupati Asahan, Drs H Taufan Gama Simatupang MAP meminta para anggota Karang Taruna Asahan menjadi agen perubahan atau agent of change yang hadir ditengah-tengah masyarakat, sesuai dengan kondisi dan budaya di tengah masyarakat tersebut.

"Kita berharap Karang Taruna bisa jadi agen perubahan, dan diharapkan bisa berperan dalam pembangunan dan melahirkan serta mencetak kader-kader pemimpin bangsa di masa yang akan datang," kata Bupati Taufan Gama melalui Asisten II Pemkab Asahan Drs H Mahendra dalam rapat koordinasi antara Pemkab Asahan dengan pengurus Karang Taruna Asahan, Minggu (19/10/2014) di kawasan tanaman obat keluarga (Toga) Kisaran.

Selain itu, lanjutnya, Karang Taruna yang merupakan binaan pemerintah diharapkan bisa berperan dalam program-program pembangunan sekaligus dapat mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan yang religius, sehat, cerdas dan mandiri.
 
“Karang Taruna kedepan harus lebih berperan aktif bersama masyarakat dan pemerintah dan diharapkan ide-ide postif juga dapat lahir dari Karang Taruna, “ kata Mahendra saat memimpin rapat koordinasi tersebut.
Karang Taruna juga diminta dapat terus meningkatkan komunikasi dengan baik terutama kepada masyarakat karena dengan tanpa komunikasi yang baik, maka tidak memiliki nilai jual di tengah masyarakat. Apalagi rencananya pada tahun 2014 ini, kegiatan bulan bakti karang taruna nasional (BBKTN) bakal digelar di Kabupaten Asahan. Sehingga Karang Taruna yang diketuai oleh Yasir Ul Hague SH diharapkan terus meningkatkan koordinasi dengan pemerintah.

Ketua Karang Taruna Asahan Yasir Ul Haque SH mengucapkan teriamakasih kepada pemerintah daerah yang terus memberikan motivasi dan semangat kepada karang taruna Asahan.

"Artinya karang taruna siap berkerja sesuai dengan tugas dan fungisnya untuk mewujudkan visi dan misi Pemkab Asahan serta mensukseskan BBKTN,"pungkasnya.

Selain asisten II Pemkab Asahan, rapat koordinasi juga dihadiri asisten III Pemkab Asahan, Kepala Bagian Humas Setdakab Asahan, M Ajim dan sejumlah kepala dinas dan pengurus PKK Asahan. (Her)

Tolak Bea Siswa Ke Thailand, Sayuti Pilih Berwirausaha

Tidak ada komentar :
KISARAN|SUMUT24
 
Trend berwirausaha di kalangan mahasiswa belakangan ini memang semakin marak. Namun tak sedikit pula dari mereka yang tidak cermat melihat peluang itu. Setelah bertahun-tahun kuliah menghabiskan dana yang tidak sedikit akhirnya lulus dengan susah payah.
Mendapat gelar sarjana ternyata memunculkan masalah baru pula karna belum mendapatkan pekerjaan, akhirnya mempertaruhkan masa depan dengan puluhan surat lamaran yang dimasukkan ke instansi perusahaan, sementara yang lainnya coba – coba peruntungan mengikuti seleksi CPNS.

SUMUT24, pada hari Senin (20/10/2014) bertemu dengan Muhammad Sayuti, owner “SAYCOM” salah satu workshop perbaikan service laptop / komputer yang berada di jalan Cokroaminoto Kisaran nomor 5. Pemuda asli Kisaran lulusan terbaik Universitas Pancabudi Medan jurusan Sistem Komputer  tahun 2013 ini ternyata pernah menolak tawaran bea siswa di Thailand dari kampusnya,  dan memilih berwirausaha membuka revarasi / servis komputer di rumahnya sendiri.
“Skripsi saya pada saat itu membuat robot penyembur api (Flamethower), ketika itu robot yang saya ciptakan belum pernah ada sebelumnya di buat oleh mahasiswa Medan. Lewat robot tersebut akhirnya saya mendapat nilai terbaik, dan kampus sempat menawarkan bea siswa ke Thailand dengan syarat setelah lulus dari sana saya kembali ke Medan untuk mengajar di kampus  menjadi dosen ,” terangnya saat ditemui SUMUT24.

Sadar dengan potensi yang dimilikinya, ternyata Sayuti lebih tertarik untuk berwirausaha dari pada menjadi tenaga pengajar. Akhirnya ia memberanikan diri untuk berwirausaha membuka tempat service revarasi komputer di rumah orang tuanya, tidak sampai setahun usaha yang dirintisnya ini hampir setiap hari dibanjiri oleh pelanggan yang memerlukan jasa perbaikan laptop, bahkan workshopnya  kini menjadi tempat rujukan penanganan perbaikan dari beberapa lokasi service yang ada di Kisaran.

 “Sebenarnya kendala yang paling berat ketika pertama kali berwirausaha ini bukan masalah modal, tapi masalah mental. Sempat khawatir juga apalagi di Kisaran banyak tempat service komputer, dan ternyata setelah saya jalani memilih berwirausaha ini adalah pilihan yang tepat,”kata pemuda kelahiran 1991 ini.

Usaha yang dirintisnya ini terbilang tak instan, sejak tahun 2010 ia mulai mengerjakan service jalanan dari tempat ke tempat, mengerjakan instal warnet dan sempat menjadi dosen tidak tetap di salah satu sekolah tinggi komputer di Kisaran. Kini di workshop yang tidak sampai setahun ia rintis setiap harinya selalu dibanjiri oleh para pelanggan.

Ia berharap kepada para mahasiswa yang baru lulus kuliah sebaiknya jangan panik ketika tidak mendapatkan status pekerjaan. Kenali potensi diri dan lihatlah peluang disekitar kita apa yang  bisa dijadikan cara untuk berwirausaha. Paling tidak dengan berwirausaha kita telah menciptakan lapangan pekerjaan minimal untuk diri sendiri.

“Untuk menjadi wirausaha yang pertama harus dilakukan adalah mengenal potensi diri yang kita miliki, serta melihat peluang yang ada, masalah mental sebenarnya yang paling utama. Jangan jadi karyawan,  jika ingin sukses jadilah pengusaha,” kata Sayuti mengakhiri. (Bens)

Editor: Suheri

Pelajar Dilarang Main ke Warnet Saat Jam Pelajaran

Tidak ada komentar :
KISARAN|SUMUT24
Pengelola warnet dan game station diminta menolak melayani pelajar yang masih berseragam sekolah atau masih dalam jam belajar. Hal ini mengingat masih banyaknya pelajar yang membolos saat jam sekolah. Selain itu, marak terjadinya kasus pelecehan seksual terhadap pelajar yang disebabkan oleh situs 'negatif' internet.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Asahan melalui Kabid Dikdas Syamsuddin. Ia meminta pengelola warnet tidak menerima pelajar yang masih mengenakan seragam pada jam-jam sekolah.

"Pengusaha warnet jangan hanya memikirkan keuntungan sepihak dengan mengorbankan pelajar. Pelajar harus dilarang tidak boleh bermain, karena selain bisa mengganggu konsentrasi belajar juga bisa menjerumuskan pelajar itu sendiri,"ujar Syamsuddin saat ditemui SUMUT24, Senin (20/10/2014).

Selain pihak pengelola warnet, lanjut Syamsuddin, Dinas Pendidikan juga mengimbau kepada orang tua pelajar untuk berperan aktif dalam mengawasi putra-putrinya dalam menghadapi kecanggihan teknologi.

Kepada pihak sekolah, baik guru dan kepala sekolah  agar terus memberikan pencerahan berupa sosialisasi kepada anak-anak didik agar jangan bermain warnet pada jam pelajaran sekolah, karena saat ini, tanpa ada bimbingan guru, akses internet berbau porno sangat mudah di akses lewat media internet. 

"Sudah banyak terjadi kasus-kasus pelecehan seksual di Indonesia, maka sedini mungkin kita harus mencegahnya agar tidak terjadi lagi hal demikian,"terangnya.

Bukan itu saja, kepada orang tua murid juga diimbau untuk memberikan pengertian kepada anaknya agar bermain internet hanya untuk melaksanakan tugas pekerjaan sekolah, bukan yang lainnya. (Fatah)


Editor : Suheri

Minggu, 19 Oktober 2014

Distribusi Elpiji 3 Kg Mulai Lancar, Namun Harga Belum Stabil

Tidak ada komentar :
KISARAN| Gencarnya pengawasan yang dilakukan oleh Tim Monitoring Elpiji 3 Kg Pemkab Asahan bersama Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) terhadap agen dan pangkalan serta dibarengi penambahan pasokan droping elpiji dari Pertamina, pendistribusian gas bersubsidi di Asahan mulai berangsur normal.

“Kedepannya lagi, kita harapkan penyaluran gas elpiji 3 Kg ke masyarakat tidak ada masalah lagi,” ujar Kabag Perekonomian Sekdakab Asahan H. Rustam SE MM kepada SUMUT24, akhir pekan kemarin diruang kerjanya.

Masih dari Rustam, dari hasil kunjungan mereka ke berbagai daerah yang memiliki pangkalan terlihat banyak stok gas elpiji tabung 3 Kg. Kondisi ini tentu kabar menggembirakan sebab masyarakat tidak lagi mencari-cari gas untuk dipakai keperluan memasak.

“Penambahan kuota berdampak pada pendistribusian gas elpiji 3 Kg dan hal ini sesuai dengan kesepakatan diwaktu pertemuan antara Pertamina, Bupati serta para agen. Jadi Pertamina telah melaksanakan apa yang telah disepakati,” ujarnya.

Masalahnya, sebut dia, Pertamina mencanangkan penambahan kuota saat terjadi kelangkaan gas elpiji 3 Kg saja dan akan berakhir bila pendistribusian telah normal kembali. Jika kuota kembali seperti sedia kala, dikhawatirkan elpiji 3 Kg mengalami kelangkaan lagi.

“Kita berharap penambahan kuota ini di permanenkan. Karena itu kita akan mengusulkan ke Pertamina supaya tidak ada pengurangan kuota, sebab penambahan kuota yang dilakukan sekarang sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat Asahan,” bebernya.

Pemkab Asahan, sesuai hasil kesepakatan tersebut telah menyurati ke tempat-tempat yang diduga memakai gas elpiji 3 kg bersubsidi padahal padahal tidak dibenarkan oleh peraturan Pertamina. Beberapa tempat dimaksud diantaranya adalah pelaku usaha restoran, peternakan ayam, nelayan, dan boat dengan tujuan mereka tak menggunakan gas elpiji 3 Kg lagi.

Terpisah, Ketua YLKI Asahan Ir Suryandy, MBA kepada SUMUT24, Minggu (19/10/2014) membenarkan pernyataan Kabag Perekonomian. Dari hasil survei mereka dibeberapa tempat pangkalan pendistribusian gas elpiji ke masyarakat terlihat lancar.

“Kondisi ini merupakan dampak dari monitoring, disamping adanya tambahan kuota dari Pertamina,” ujarnya.

Dia berharap kondisi seperti ini harus tetap terjaga agar masyarakat Asahan tidak lagi merasa gelisah bahwa gas elpiji 3 Kg tidak hilang di pasaran dan harganya dapat dikontrol dengan baik apabila seluruh elemen masyarakat diharapkan turut mengawasinya dan apabila ada oknum-oknum nakal yang bermain-main soal harga, segera laporkan kepada instansi yang berwenang.

Lebih lanjut, walaupun gas elpiji 3 Kg sudah membaik soal pendistribusiannya namun soal harga belum stabil, masih banyak juga ditemukan di beberapa tempat di Kecamatan di Kabupaten Asahan harga tidak dapat menyelaraskan dengan harga HET yang sudah ditetapkan Pemkab Asahan, bahkan harga gas elpiji 3 Kg masih ada dijual berkisar Rp. 25 ribu, ini menandakan masih adanya spekulan-spekulan yang akrab disebut along-along masih mempermainkan harga diatas HET. (Her)