Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 19 Oktober 2014

Distribusi Elpiji 3 Kg Mulai Lancar, Namun Harga Belum Stabil

Tidak ada komentar :
KISARAN| Gencarnya pengawasan yang dilakukan oleh Tim Monitoring Elpiji 3 Kg Pemkab Asahan bersama Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) terhadap agen dan pangkalan serta dibarengi penambahan pasokan droping elpiji dari Pertamina, pendistribusian gas bersubsidi di Asahan mulai berangsur normal.

“Kedepannya lagi, kita harapkan penyaluran gas elpiji 3 Kg ke masyarakat tidak ada masalah lagi,” ujar Kabag Perekonomian Sekdakab Asahan H. Rustam SE MM kepada SUMUT24, akhir pekan kemarin diruang kerjanya.

Masih dari Rustam, dari hasil kunjungan mereka ke berbagai daerah yang memiliki pangkalan terlihat banyak stok gas elpiji tabung 3 Kg. Kondisi ini tentu kabar menggembirakan sebab masyarakat tidak lagi mencari-cari gas untuk dipakai keperluan memasak.

“Penambahan kuota berdampak pada pendistribusian gas elpiji 3 Kg dan hal ini sesuai dengan kesepakatan diwaktu pertemuan antara Pertamina, Bupati serta para agen. Jadi Pertamina telah melaksanakan apa yang telah disepakati,” ujarnya.

Masalahnya, sebut dia, Pertamina mencanangkan penambahan kuota saat terjadi kelangkaan gas elpiji 3 Kg saja dan akan berakhir bila pendistribusian telah normal kembali. Jika kuota kembali seperti sedia kala, dikhawatirkan elpiji 3 Kg mengalami kelangkaan lagi.

“Kita berharap penambahan kuota ini di permanenkan. Karena itu kita akan mengusulkan ke Pertamina supaya tidak ada pengurangan kuota, sebab penambahan kuota yang dilakukan sekarang sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat Asahan,” bebernya.

Pemkab Asahan, sesuai hasil kesepakatan tersebut telah menyurati ke tempat-tempat yang diduga memakai gas elpiji 3 kg bersubsidi padahal padahal tidak dibenarkan oleh peraturan Pertamina. Beberapa tempat dimaksud diantaranya adalah pelaku usaha restoran, peternakan ayam, nelayan, dan boat dengan tujuan mereka tak menggunakan gas elpiji 3 Kg lagi.

Terpisah, Ketua YLKI Asahan Ir Suryandy, MBA kepada SUMUT24, Minggu (19/10/2014) membenarkan pernyataan Kabag Perekonomian. Dari hasil survei mereka dibeberapa tempat pangkalan pendistribusian gas elpiji ke masyarakat terlihat lancar.

“Kondisi ini merupakan dampak dari monitoring, disamping adanya tambahan kuota dari Pertamina,” ujarnya.

Dia berharap kondisi seperti ini harus tetap terjaga agar masyarakat Asahan tidak lagi merasa gelisah bahwa gas elpiji 3 Kg tidak hilang di pasaran dan harganya dapat dikontrol dengan baik apabila seluruh elemen masyarakat diharapkan turut mengawasinya dan apabila ada oknum-oknum nakal yang bermain-main soal harga, segera laporkan kepada instansi yang berwenang.

Lebih lanjut, walaupun gas elpiji 3 Kg sudah membaik soal pendistribusiannya namun soal harga belum stabil, masih banyak juga ditemukan di beberapa tempat di Kecamatan di Kabupaten Asahan harga tidak dapat menyelaraskan dengan harga HET yang sudah ditetapkan Pemkab Asahan, bahkan harga gas elpiji 3 Kg masih ada dijual berkisar Rp. 25 ribu, ini menandakan masih adanya spekulan-spekulan yang akrab disebut along-along masih mempermainkan harga diatas HET. (Her)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar