Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 14 Oktober 2014

Forum Lalulintas Gelar Rakor Sepakat Turunkan Angka Kecelakaan

Tidak ada komentar :

KISARAN| Forum Lalu Lintas Kabupaten Asahan menggelar rapat koordinasi di Satlantas Polres Asahan, Selasa (14/10/2014). Mereka sepakat melakukan rencana umum nasional keselamatan dengan menurunkan angka laka lantas mencapai 50 persen.

Rapat yang dipimpin langsung Kapolres Asahan AKBP Yulmar Tri Himawan melalui Kasat Lantas AKP Afdhal Junaidi Sik, didampini Kaur Sim Bripka Toni Hasibuan, dan dihadiri  Asisten II (Perekonomian dan Pembangunan), Jasa Raharja, Dinas PU, Tata Kota, Pendidikan, Perindustrian dan Perdagangan, UPT Samsat, dan PWI Kabupten Asahan. 

Kasat Lantas Polres Asahan AKP Afdhal Junaidi Sik dalam paparannya mengatakan, berdasarkan data angka laka lantas dan korban yang meninggal di kabupten Asahan mengalami penurunan. Pada 2012 ada 812 laka lantas dengan korban tewas 279 orang. Tahun 2013 menurun menjadi 545 dengan korban meninggal 195, dan periode Januari-September 2014 jumlah laka menjadi 285 dengan korban laka 104. 

Sedangkan data seluruh Indonesia untuk korban laka 2014 yang meninggal mencapai 25.157 orang, atau diperhitungkan rata-rata 2 sampai 3 jam satu orang yang meninggal. "Begitu banyak korban yang meninggal dengan sia-sia, sehingga harus ditanggulangi dengan cepat," jelas Afdhal.

Dikatakannya, laka lantas itu terjadi dikarekanakan perilaku dan pemakaian jalan dan kesadaran berlalaulintas masih relatif rendah. Ditambah lagi dengan tidak seimbangnya antara prasarana dan sarana dengan angkutan umum. Penggunaan jalan yang belum sesuai dengan fungsinya, dan jenis angkutan belum memenuhi standar keamanan tekhnik kendaraan.

"Global statu report on road safety 2013, lansiran dari badan Kesehatan Dunia (worl Helath Organination/WHO). Korban laka lantas sangat besar, Indoensia menduduki urutan lima dunia terbanyak korban yang tewas setlah China, India, Negeria, dan Brasil," Jelas Afdhal.

Oleh sebab itu, pada 2011 lalu, Majelis Umum PBB, mendeklarasikan program Dekade Of Action (DOA) for safety dengan tujuan mengurangi korban laka lantas 50 persen sampai 2020, dan menjadi 80 persen pada  2035, dengan menindak lanjuti dengan program Rencana Umum nasional Keselamatan (RUNK).

Afdhal juga menjelaskan, dalam menanamkan nilai disiplin lalu lintas kepada masyarakat tidak terlepas dari pilar keselamatan yang memuat manajemen, jalan, kendaraan, pengguna jalan keselamatan, dan respon pasca kecelakaan. Hal itu sesuai dengan penerapan undang-undang dan penerapan hukum demi kesadaran masyarakat.

"Dengan demikian, dalam menurunkan angka laka lantas, diharapkan seluruh elemen masyarakat mau bekerja sama dalam menurunkan laka lantas, dan safety riding. Serta menjadikan keselamatan sebagai kebutuhan dalam berekendara,"pungkasnya. (Her)  

Tidak ada komentar :

Posting Komentar