KISARAN|Pemerintah Kabupaten Asahan diminta menambah kuota gas elpiji 3 kg untuk Kecamatan Kisaran Barat dan Kisaran Timur.
Hal ini untuk mengatasi langkanya gas elpiji yang dikenal dengan istilah ‘gas melon’ tersenut.
Demikian dikatakan Camat Kisaran Barat Darwinsyah Lubis STTP, Minggu (5/10/2014), menanggapi kelangkaan elpiji di sejumlah wilayah di Kabupaten Asahan, beberapa waktu terakhir.
Menurut Darwin, beberapa waktu terakhir masyarakat
mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas elpiji 3 kg. setelah Bagian Perekonomian
Pemkab Asahan melakukan operasi pasar, barulah kelangkaan dapat teratasi.
“Kami bersyukur dilakukan operasi pasar, sehingga
masyarakat merata mendapat gas elpiji 3 kg subsidi pemerintah dengan harga
murah sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemkab Asahan
sebesar Rp 14 ribu,”sebut Darwin.
Dia mengatakan, kelangkaan gas elpiji 3 kg memang sudah sejak lama dirasakan masyarakat di Kecamatan kota Kisaran Barat. Kalaupun ada harganya cukup melambung tinggi. Digelarnya operasi pasar ini, kata Darwin, menunjukkan Pemkab Asahan cepat merespon keluhan warganya.
Dia mengatakan, kelangkaan gas elpiji 3 kg memang sudah sejak lama dirasakan masyarakat di Kecamatan kota Kisaran Barat. Kalaupun ada harganya cukup melambung tinggi. Digelarnya operasi pasar ini, kata Darwin, menunjukkan Pemkab Asahan cepat merespon keluhan warganya.
"Kami juga memohon kepada Pertamina
agar jatah untuk Kecamatan Kisaran Barat dan Kisaran Timur, diberikan jatah
kuota lebih, pasalnya pengguna elpiji 3 kg lebih banyak di dua Kecamatan
ini," pungkasnya. (Her)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar