Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 09 Oktober 2014

Harga Elpiji 3 Kg Tembus Rp25 Ribu, Pedagang Gorengan di Asahan 'Menjerit'

Tidak ada komentar :
KISARAN| Sejumlah pedagang gorengan di Kabupaten Asahan 'menjerit' karena tabung gas elpiji 3 Kg langka di pasaran. Jikapun ada, harganya melambung tinggi mencapai Rp25 ribu per tabung. Padahal biasanya tabung berwarna hijau melon tersebut hanya dijual Rp16 ribu pada harga normal.

Salah seorang pedagang gorengan yang ditemui SUMUT24, Rabu (8/10/2014) sore, Nurhayati (50), warga Dusun IV Desa Perhutaan Silau, Kecamatan Pulo Bandring, menyatakan tak hanya langka, sejak dua pekan terakhir harga tabung gas elpiji 3 kg di tempat tinggalnya sejak dua minggu terakhir juga telah mencapai Rp25 ribu.

"Saya tidak tahu kenapa bisa langka, kalau ada yang jual juga mencapai Rp 25 ribu, padahal harga sebelumnya Rp 16 ribu itu pun sulit didapat," ujarnya.

Kepada SUMUT24, ia menjelaskan sangat susah sekali mendapatkan gas elpiji 3 kg, padahal dirinya sangat membutuhkan sekali untuk menjual gorengan sebagai mata pencahariannya.

"Dari pagi saya mencari gas tapi semuanya kosong engak ada yang jual, langanan tempat saya membeli gas pun kehabisan. Jadi tidak ada pemasukan dalam seminggu ini," jelasnya saat ditemui SUMUT24.

Pantauan SUMUT24 di beberapa tempat penjual elpiji, tampak tabung gas berukuran 3 kg tersusun rapi tanpa isi.

Bakrun (55) warga Desa Sukadamai, Kecamatan Pulo Bandring, juga mengeluhkan kelangkaan LPG ukuran 3 kg. Akibatnya, Bakrun terpaksa beralih menggunakan kayu bakar.

Sebagaimana diketahui, dalam dua pekan terakhir ini terjadi kelangkaan gas elpiji di kabupaten Asahan. Masyarakat di daerah pelosok maupun di kawasan perkotaan kian kesulitan mendapatkan gas Elpiji 3 Kg. Kalaupun diperoleh, harganya melambung berkisar Rp21-25 ribu per tabung, bahkan ada yang mencapai Rp28 ribu per tabung. (Her)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar