Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 10 Oktober 2014

Sukses dengan Aneka Bubur Lezat ala Darsono

Tidak ada komentar :
KISARAN| Berjalan –jalan di seputaran Kota Kisaran pada sore hari biasanya kita akan banyak disajikan jajanan pinggiran jalan. Bagi anda yang menyukai kuliner, tentu tak asing lagi dengan panganan aneka bubur yang tersebar di pinggir jalan kota Kisaran.

SUMUT24 kali ini menyambangi “Bubur Sehat” yang beralamat di Jalan Cokroaminoto, Kisaran persis didepan kantor Pegadaian.

Bubur Sehat milik Darsono atau biasa disapa akrab Pak Cakra, kakek 14 cucu ini sebenarnya baru menjalani 2 tahun usaha jualan buburnya yang setiap hari  selalu ramai oleh para pelanggan yang menyenangi jajanan bubur. Adapun aneka bubur yang di jualnya bermacam – macam seperti kacang hijau, pulut hitam, candil, jagung, sum-sum dan kolak pisang.

Darsono bercerita awal mula ia membuka usaha bubur ini sejak ramadhan 2013 lalu berbaur dengan para pedagang musiman jajanan bukaan dibulan puasa,  karena banyak diminati oleh para pelanggan akhirnya kakek 14 cucu ini melanjutkan jualan buburnya tidak hanya dibulan ramadhan saja.

“Ketika itu saya mulai berjualan bulan puasa disini. Karena banyak pelanggan yang suka, akhirnya saya teruskan untuk berjualan disini. Alhamdulillah mendapat respon yang bagus dari para pelanggan sampai sekarang,” ujarnya saat ditemui SUMUT24, Kamis (9/10/2014) petang.

Mantan supir mobil rental ini mengaku setiap hari dirinya bisa membuat 15 Kg bubur dari berbagai macam aneka bubur yang dijualnya. Pada umumnya rata-rata para pelanggan menyukai jenis bubur kacang hijau dan bubur jagung yang selalu ludes duluan. Tak sampai dua tahun ia menekuni usaha bubur miliknya ini, kini Darsono telah mempunyai satu cabang di Jalan Imam Bonjol simpang pangkal titi Kisaran.

“Pembuatan bubur ini dikerjakan langsung  oleh saya dibantu isteri dan beberapa orang pekerja, tak ada resep khusus sebenarnya hanya saja kualitas kacang hijau dan bahan-bahan digunakan merupakan bahan pilihan jadi kualitas rasa tetap terjaga. Walaupun belakangan ini kami harus mengeluarkan modal lebih akibat langkanya gas elpiji yang harganya mahal,” tutur Darsono yang kini mempunyai lima belas orang karyawan ini.

Dalam seharinya bubur sehat milik Darsono ini bisa terjual sebanyak 300 porsi yang ia buka sejak pukul 3 sore sampai pukul 9 malam. Meski kini banyak yang mencoba berjualan bubur meniru usahanya, Darsono tetap yakin para pelanggan masih menyukai bubur hasil buatannya meskipun harga gas elpiji naik namun ia masih tetap tidak mengubah cita rasa bubur buatan miliknya. (Bens)

Editor : Suheri

Tidak ada komentar :

Posting Komentar