Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 08 Oktober 2014

Atasi Kelangkaan Elpiji 3 Kg, DPRD Asahan Desak Pemkab Bentuk Tim

Tidak ada komentar :
KISARAN| DPRD Asahan mendesak Pemkab untuk segera membentuk tim guna mengatasi kelangkaan elpiji 3 kg, yang sudah terjadi sejak beberapa waktu terakhir.

Langkanya gas tabung berukuruan 3 kg tersebut membuat masyarakat khususnya menengah ke bawah kesulitan, karena menghambat aktifitas mereka sehari-hari.

“Kami minta Bupati Asahan turun langsung supaya tahu kondisi sebenarnya. Pemkab Asahan juga harus membentuk tim yang melibatkan aparat terkait untuk menyelidiki penyebab hilangnya elpiji dari pasaran,” tegas Sumarwan, Sekretaris Fraksi Hanura menyikapi keluhan masyarakat Asahan yang kesulitan mendapatkan elpiji tabung hijau tersebut kepada SUMUT24, Selasa (7/10/2014).

Politisi Partai Hanura yang kembali duduk di kursi DPRD Asahan dua periode ini menyatakan, langkahnya gas elpiji berukuran 3 kg dipastikan karena ulah spekulan melakukan penimbunan. Untuk itu, katanya, Pemkab diminta menindak tegas terhadap para pengusaha yang ditengarai melakukan penyimpangan terkait pendistribusian dan penjualan gas tak sesuai harga eceran tertinggi (HET).

“Kita juga mempertanyakan kebijakan Pertamina dan peranan pengusaha gas Elpiji terkait kasus kelangkaan gas di Asahan. Termasuk penetapan kuotanya yang dinilai masih jauh dari kebutuhan.
Dalam waktu dekat ini, melalui Fraksi Hanura yang anggotanya duduk di Komisi yang membidanginya tersebut akan melalukan sidak dan memanggil pengusaha SPPBE,”pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, dalam dua pekan terakhir ini terjadi kelangkaan gas elpiji di kabupaten Asahan. Masyarakat di daerah pelosok maupun di kawasan perkotaan kian kesulitan mendapatkan gas Elpiji 3 Kg. Kalaupun diperoleh, harganya melambung berkisar Rp20-25 ribu per tabung, bahkan ada yang mencapai Rp28 ribu per tabung.

Seperti yang dikeluhkan Yati warga Desa Perhutaan Silau Kecamatan Pulo Bandring, menyebutkan sudah satu minggu tidak mendapat gas elpiji ukuran 3 kg. Belum lagi soal isi gas ukuran 3 kg dikuatirkan tidak maksimal. “Biasanya ukuran elpiji 3 kg cukup satu minggu kebutuhan memasak. Tapi akhir akhir ini, ukuran yang sama hanya 4 hari saja”, keluh ibu rumah tangga ini kepada SUMUT24.

Keluhan yang sama disampaikan Ira Wati, Ianya mengaku kesulitan mendapatkan gas elpiji ukuran 3 kg di daerahnya Kecamatan Tinggi Raja. Untuk mendapatkan elpiji Ira Wati mengaku sulit dan terpaksa keliling kemana mana untuk keperluan masak dirumah.(Her)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar