KISARAN| Yayasan
Kanker Indonesia (YKI) Cabang Asahan melakukan sosialisasi tentang Kesehatan
Reproduksi kepada para pelajar di tingkat SMA. Acara ini dilaksanakan di Aula
SMA Negeri 4 Kisaran, Rabu (8/10/2014) jalan Pondok Indah, Kecamatan Kisaran Barat.
Pantauan
SUMUT24, acara sosialisasi tersebut dibuka dan dihadiri Ketua YKI Asahan Hj
Winda Fitrika Taufan Gama, Camat Kisaran Barat Darwinsyah, Kepala SMAN 4
Kisaran Drs H Wini MM, serta ratusan pelajar yang terlihat antusias mengikuti
kegiatan tersebut.
Sosialisasi
yang digelar YKI Asahan ini dimaksudkan agar para siswa mengerti, paham
dan mampu memelihara kesehatan reproduksinya, mengingat besarnya persentase
siswa yang menjadi korban seks bebas, penyalahgunaan narkoba dan bahkan
menderita penyakit dan HIV/AIDS karena ketidaktahuannya.
“Terdapat
indikasi pada remaja khususnya pelajar baik di perkotaan maupun perdesaan
yang menunjukkan meningkatnya perilaku seks pra-nikah. Untuk itu YKI Cabang
Asahan hadir memberikan pengetahuan dan wawasan lebih jauh kepada para siswa
mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi,” kata Ketua YKI Asahan Hj Winda
Fitrika Taufan Gama ketua YKI Asahan ketika dikonfirmasi SUMUT24 usai acara.
Hj
Winda Fitrika menjelaskan, sosialisasi yang diselenggarakan oleh YKI Cabang
Asahan ini adalah rangkaian kegiatan tour sosialisasi di 8 Sekolah Menengah Atas
(SMA) di Kabupaten Asahan, setelah beberapa bulan sebelumnya mengadakan
kegiatan serupa di SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3 dan SMAN 4 Kisaran.
Dia
juga mengemukakan, dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, maka diharapkan para
pelajar memperoleh dua hal.
Pertama, anak-anak dan remaja akan tahu tentang masalah kesehatan reproduksi sejak dini, sehingga mereka dapat berperilaku yang positif terhadap masalah kesehatan reproduksi.
Kedua, dengan memahami lebih awal masalah kesehatan reproduksi ini, diharapkan dapat mengurangi risiko besarnya para remaja yang melakukan kegiatan seksualitas sebelum perkawinan. Hal ini dapat mengurangi banyaknya kasus kehamilan yang tidak diinginkan.
Ketua TP PKK Asahan ini berpendapat semua harus bekerja bersama, dan yang penting ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tugas para orang tua dan masyarakat secara luas.
Pertama, anak-anak dan remaja akan tahu tentang masalah kesehatan reproduksi sejak dini, sehingga mereka dapat berperilaku yang positif terhadap masalah kesehatan reproduksi.
Kedua, dengan memahami lebih awal masalah kesehatan reproduksi ini, diharapkan dapat mengurangi risiko besarnya para remaja yang melakukan kegiatan seksualitas sebelum perkawinan. Hal ini dapat mengurangi banyaknya kasus kehamilan yang tidak diinginkan.
Ketua TP PKK Asahan ini berpendapat semua harus bekerja bersama, dan yang penting ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tugas para orang tua dan masyarakat secara luas.
Sementara itu, Kepala SMAN 4 Kisaran Drs Wini MM yang ditemui SUMUT24 secara terpisah menerangkan, sebelumnya para siswa telah diberikan pembelajaran tentang kesehatan reproduksi. Namun dengan adanya sosialisasi kembali dari YKI ini menambah wawasan dan pengetahuan siswa lebih jauh.
“Kami
sebagai pihak sekolah mendukung upaya yang dilaksanakan oleh YKI ini, agar
siswa lebih memahami pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan semakin
mensinergikan dengan program mata pelajaran yang diberikan disekolah,” imbuhnya.
(Bens/Her)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar