Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 16 Oktober 2014

Penyalur Elpiji 3 kg Akan di Evalusi

Tidak ada komentar :
KISARAN| Untuk mengatasi kelangkaan elpiji 3 Kg, Pemkab Asahan sudah mengusulkan ke PT Pertamina (Persero) untuk menata ulang lembaga penyalur gas elpiji di wilayah kabupaten Asahan.

“Bupati sudah bertemu dengan pihak Pertamina untuk mengatasi soal kelangkaan elpiji 3 kg. Kedepannya, kita akan evaluasi dan menata ulang penyalur gas elpiji 3 kg. Kebijakan ini untuk melindungi konsumen dari tindakan penyelewengan,” kata Kabag Perekonomian Setdakab Asahan, H Rustam SE MM saat ditemui SUMUT24, Kamis (16/10/2014) di ruang kerjanya.

Ketika di singgung terkait temuan tim monitoring yang di pimpinnya langsung terhadap penimbunan ratusan tabung elpiji 3 kg siap edar milik mantan anggota DPRD Asahan, Rabu kemarin, Rustam mengaku telah memberikan sangsi kepada RHS untuk tidak beroperasi. Jika peringatan itu tidak di indahkan, pihaknya akan melakukan penertiban bersama aparat penegak hukum.

"Kita sudah memberikan sangsi untuk tidak beroperasi lagi. Bila tidak diindahkan, kita akan melakukan penertiban bersama aparat penegak hukum,"tegas Rustam lagi sembari mengatakan bahwa temuan itu sudah dilaporkan ke Polres Asahan untuk ditindaklanjuti.

Masih menurut Rustam, kelangkaan elpiji 3 kg di Kabupaten Asahan karena pada saat Pertamina mengurangi pasokan, permintaan elpiji 3 kg mengalami peningkatan. “Permintaan gas 3 kg mengalami peningkatan. Biasanya warga menggunakan 12 kg pindah ke 3 kg dan UMKM yang biasa pakai listrik sekarang pindah ke gas,” tambahnya.

Mengenai harga gas elpiji yang mengalami kenaikan hingga mencapai Rp25.000 per tabung di tingkat eceran ini, Rustam menyatakan tim monitoring hanya memantau harga di tingkat pangkalan. Jumlahnya pun masih dalam batas wajar, yakni Rp15-16 ribu per tabung.

Seperti diketahui, kelangkaan gas elpiji bahkan kenaikan harganya secara berangsur-angsur dikeluhkan warga.  Sebelumnya harga elpiji Rp15.000. Akibat kelangkaan harganya naik menjadi Rp18.000, bahkan ada yang menjual diatas HET yakni Rp25.000.

Pihaknya mengimbau masyarakat tak perlu khawatir karena pasokan dari distributor ke agen masih lancar, dan Pertamina sudah melakukan Drong (penambahan) kuota elpiji 3 kg, meskipun sifatnya sementara.

“Bapak Bupati sudah melakukan komunikasi dengan pihak Pertamina, dan kita berharap kuota Elpiji 3 kg di Asahan ditambah, agar tidak menyebabkan kelangkaan,” pungkasnya. (Her)

Teks Foto: Kabag Perekonomian Setdakab Asahan H Rustam SE MM saat Melakukan Sidak beberapa waktu yang lalu

Tidak ada komentar :

Posting Komentar