Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 14 Oktober 2014

Pengawasan Tak Intensif, Droping Tabung Gas Elpiji 3 Kg di Asahan Tak Merata

Tidak ada komentar :

KISARAN| Upaya PT Pertamina untuk mengantisipasi kelangkaan gas elpiji 3 di tengah masyarakat dengan melakukan penambahan (droping) kepada agen, tampaknya belum sepenuhnya berhasil mengatasi kesulitan warga.

Pasalnya, program droping oleh Pertamina tersebut belum dilakukan secara merata. Sehingga tak seluruh masyarakat merasakan manfaat dari dilakukannya penambahan kuota tabung gas elpiji 3 kg.

Hal ini, ditengarai akibat tidak intensifnya pengawasan yang dilakukan oleh Korwil yang ditunjuk oleh Pertamina untuk melakukan monitoring. 

Hal ini terlihat saat SUMUT24, Selasa (14/10/2014) mengikuti Hj Ummi Hayati Panjaitan, Manager Agen Koperasi Penyaluran Minyak dan Gas (KOPPMIGAS) Asahan melakukan Investigasi di Kecamatan Teluk Dalam Kabupaten Asahan.

Masyarakat sekitar menilai droping yang dilakukan Pertamina untuk mencukupi kuota penyaluran gas elpiji 3 Kg hanya sia-sia, bila penyaluran tersebut tanpa pengawasan atau tindakan kepada Agen dan pangkalan yang 'nakal'.

Salah satunya pangkalan milik Junaidi (45) warga Dusun VIII Pisang Binaya Desa Teluk Dalam Kecamatan Teluk Dalam ini ketika disambangi mengaku sebagai pangkalan, Junaidi biasanya mendapat jatah melalui agen Cahaya Insani. Karena langka gas, Junaidi terpaksa menjemput tabung kepada Cahaya Insani ditengah jalan. Begitu pun, tabung yang didapat Junaidi tidak bisa dibagi kepada warganya karena tidak cukup.
 
"Kita harus jemput tabung kepada Cahaya Insani, bukan diantar pak, itu pun cuma seminggu 2 kali sebanyak 65 tabung. Kalau disini, 100 tabung perhari baru mencukupi pak,"jelas Junaidi berharap pemerintah harus tanggap dengan menambah DO secepatnya.

Waluyo (42) Kepala Dusun VIII Pisang Binaya ketika ikut mendampingi tim KOPPMIGAS berharap agar droping penambahan gas 3 Kg kepada agen ini bisa merata di Desanya yang berjumlah 170 KK tersebut.

"Katanya ada Droping bantuan penambahan tabung gas 3 Kg kepada Agen, kenapa tempat kami ini belum bisa mendapatkan tabung gas. Jangankan warga sekitar disini mendapat tabung, pak Junaidi itu saja selaku pangkalan tidak bisa mendapatkan tabung dari Agennya,"kesal Waluyo.

Hj Ummi Hayati Panjaitan ketika berbincang-bincang bersama SUMUT24 usai melakukan kegiatan investigasi guna melengkapi droping KOPPMIGAS agar bisa diterima secara merata ditengah masyarakat menuturkan, bukan di Kecamatan Teluk Dalam saja, kegiatan serupa juga sudah dilakukan di 14 titik pangkalan milik KOPPMIGAS.

"Kegiatan ini saya lakukan semata-mata bukan untuk mencari sensasi. Pertamina sudah membantu dengan droping tabung ke Agen agar dibagi kembali kepangkalan untuk diterima masyarakat dengan mudah dan harga yang murah. Sejak 5 tahun berdirinya KOPPMIGAS, sudah menerapkan kepada semua pangkalan saya, agar berlaku jujur dan adil. Bila tidak dilakukan, saya akan menutup pangkalan tersebut, dan melaporkannya ke pihak Pertamina,"ujarnya.

Masih menurut Hj Ummi Hayati lagi, kegiatan penyaluran gas elpiji 3 Kg agar  tepat sasaran sudah dilakukan di 14 titik pangkalan milik KOPPMIGAS sesuai peraturan yang berlaku di Pertamina.

"Kita sudah bagikan kepada masyarakat sesuai petunjuk Pertamina. Turunnya saya saat,  pembagian tabung agar tepat sasaran kepada warga, bukan kepada along-along untuk mencari keuntungan," cerita Ummi Hayati yang murah senyum ini. (Bens) 

Editor: Suheri

Tidak ada komentar :

Posting Komentar