Curiga Terjadi Penimbunan, Ratusan Warga Geruduk Pangkalan Elpiji di Teluk Dalam

KISARAN| Warga Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Asahan menggeruduk Stasiun Pelayanan Pengangkutan Bulk dan Elpiji (SPPBE) milik PT Sinar Muara Mulia Sentosa (SMMS) yang beroperasi di daerah tersebut, Senin (6/10/2014), sekitar pukul 13.00 WIB.
 

Aksi tersebut dilakukan warga karena merasa curiga bahwa SPPBE milik PT SMMS melakukan penimbunan gas elpiji 3 kg, mengingat stok elpiji 3 kg sejak dua pekan terakhir mulai dirasakan langka  di pasaran.

Pantauan SUMUT24, saat ratusan orang itu mendatangi SPBE, terlihat pimpinan PT SMMS memberikan penjelasan dan arahan bahwa untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg, masyarakat harus membelinya ke pengkalan bukan di SPPBE. Dan Warga pun akhirnya mendatangi Agen Mustika Kuda Laut yang berjarak 100 meter dari SPPBE di Desa Air Teluk Kiri Kecamatan Teluk Dalam.

Dengan pengawalan pihak kepolisian dari Polsek Air Batu, akhirnya pembagian tabung gas elpiji ukuran 3 kg berjalan dengan lancar dan teratur.

Ir Andi Cokro selaku Direktur PT SMMS ketika dikonfirmasi menjelaskan, bahwa kelangkaan bukan dari pihaknya. Namun akibat kebutuhan masyarakat yang semakin banyak tidak di dukung dengan DO yang ada masuk ke SPPBE dari Pertamina.

"Stok Pertamina tetap ada dan SPPBE tetap menyalurkan DO  sesuai petunjuk pertamina, dengan 22 DO rata-rata perhari disalurkan kemasyarakat melalui agen. Pengawasan senantiasa terus dilakukan Pertamina melalui cheker untuk mengetahui stok,"terang Andi Cokro

Masih menurut Andi lagi, agar masyarakat paham, bahwasanya prosedur elpiji 3 Kg ini dari Agen yang mengajukan permohonan ke pertamina untuk memperoleh DO. Setelah DO muncul, Pertamina menganjurkan Agen untuk mengambil gas sesuai DO dari Pertamina ke SPPBE yang dihunjuk.

"Selanjutnya Agen mengambil dan membawanya ke pangkalan untuk diberikan ke masyarakat. Untuk Het agen ke pangkalan di Asahan Rp13.750 sampai Rp14.250, dan perbedaan harga ini melihat lokasi pangkalan di Asahan yang jauh,"jelasnya lagi.

Sementara itu, Hj Ummi Hayati Panjaitan pemilik Agen Koppmigas kepada koran ini berharap, Pemerintah bisa tanggap dengan kondisi ini. Pemerintah diminta turun tangan agar tidak terjadi kelangkaan.  Pertamina juga harus menambah ke agenan lagi di Asahan, menginat kebutuhan masyarakat untuk menggunakan gas elpiji sudah cukup tinggi.

"Saya berharap Pertamina secepatnya menambah ke agenan di Asahan agar gas elpiji 3 Kg terpenuhi, melihat kondisi sekarang ini,"ungkap Hayati.

Ummi Hayati juga menambahkan agar , pembeli dengan paket banyak (Along-along,red) agar ditertibkan karena mereka bukan warga sekitar, apalagi mereka menjual hingga di atas Het.

 "Saya juga meminta agar along-along ditertibkan untuk menjaga harga elpiji dipasaran stabil tidak mencekik leher,"tegasnya. (Her)