Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 24 September 2014

Aliri 6.000 HA Sawah di Asahan, Pemerintah Bangun Tanggul Sepanjang 26 Km

Tidak ada komentar :
KISARAN|Pemerintah akan melakukan pembangunan tanggul sepanjang 26 Km dan Saluran Suplesi jaringan irigasi dengan pemanfaatan sungai silau dan Bunut guna mengaliri persawahan yang mencapai 6.000 hektare.

Proyek itu merupakan hasil kerjasama Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) melalui Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera II, bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Asahan.

“Pembangunan tanggul sepanjang 26 Km dan Suplesi jaringan irigasi diharapkan nantinya dapat mengairi sawah seluas 6.000 Ha,” kata Kepala Pengelolaan Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatera II P.Gultom.

Menurut Gultom, perencanaan proyek itu akan diajukan Balai Wilayah Sungai Sumatera II pada tahun 2015, dengan mencakup pembangunan Suplesi Sungai Silau dan Bunut, seperti pembangunan bendungan di Sungai Silau, di Prapat Janji, saluran tambahan dari dua sungai itu. Kemudian bendungan Sungai Bunut, dan saluran dari Sungai Bunut ke Sungai Beluru.

"Sebelumnya wilayah Sungai ini sudah ada irigasi, dan mengaliri sekitar 4.530 hektare  persawahan. Namun karena kebutuhan air menurun apa lagi saat musim kemarau, sehingga kurang efektif. Dan rencana Suplesi Sungai -Bunut yang direncanakan terealisasi pada tahun 2015 ini akan menjadi salah cara mengatasinya," ujarnya.

Gultom menjelaskan, berdasarkan perkiraan awal, dana yang akan dukucurkan untuk pembangunan ini mencapai sekitar Rp 200 M lebih.  Sehingga diharapkan peran serta Pemkab Asahan dalam melancarkan pembangunan Suplesi Sungai Silau dan Bunut.

"Kita akan berusaha kegiatan ini segera disetujui, sehingga pemanfaatan kedua sungai itu bisa digunakan dengan baik. Dan ancaman banjir bisa dihindari," jelasnya.

Disinggung dengan perawatan menjaga Sungai karena rusaknya lingkungan di sungai, Gultom mengatakan bahwa pihaknya seiringan dengan hal itu, sesuai dengan undang-undang, perawatan tetap dilakukan.

"Kita akan terus melakukan perawatan itu, sungai dapat terjaga dari kerusakan," jelas Gultom.

Sedangkan Bupati Asahan Drs H Taufan Gama Simtupang MAP mengatakan pihaknya memberikan dukungan itu, dan siap untuk membantu terutama dalam pembebasan lahan yang akan digukan untuk Suplesi Sungai Asahan dan Bunut.

"Ini adalah keinginan masyarakat dalam meningkatkan hasil panen, sehingga nantinya akan dapat meningkatkan income per kapita masyarakat Kabupaten Asahan.  Selain itu, lahan persawahan juga harus dapat dimanfaatkan secara optimal," jelas Taufan. (Her).

Teks Foto: Bendungan Sungai Bunut buatan Jepang pada 1943 di Dusun V, Desa Pondok Bungur, Kecamatan Rawang Panca Arga. Bendungan ini mengaliri sedikitnya 2.333 hektare dari sembilan desa. Rencanaya Suplesi Sungai Bunut-Silau akan ditingkatkan untuk mengaliri 6.000 hektare sawah di Asahan.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar