Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 24 September 2014

Disinyalir Rugikan Negara Rp3 M, Usut Dugaan Korupsi Dana Silpa TA 2009

Tidak ada komentar :
KISARAN|Puluhan mahasiswa melakukan aksi unjukrasa di Kantor Bupati Asahan, Selasa (23/9), menuntut agar dugaan  korupsi dana Sisa Lebih Penghitungan Anggaran (Silpa) tahun 2009 yang merugikan negara sekitar Rp3 miliar, diusut tuntas.

Direktur Umum Lembaga dan Penelitian Pengembangan Mahasiswa Asahan Foundation Didit Satria Tanjung, saat melakukan orasi dalam aksi unjukrasa tersebut menyatakan, didalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) TA 2010 disebutkan terdapat dana Silpa TA 2009 sebesar Rp82.817.982.140. Dana itu didepositokan ke salah satu bank namun hanya menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sah dalam penerimaan bunga deposito sebesar Rp416.216.163.

Sementara pada LKPJ tahun anggaran 2011, tertulis bahwa pada tahun 2010 terdapat silpa sebesar Rp86.623.100.525 yang didepositokan ke bank menghasilkan PAD yang sah dalam penerimaan bunga deposito, terealisasi sebanyak Rp3.330.000.000.

Indra Abdilla Arief, selaku Kordinator aksi juga menyampaikan, jumlah PAD dari hasil penerimaan bunga deposito dana silpa tahun 2009 itu tidak logika dan cendrung terindikasi dikorupsi. “Uang negara yang besar didepositokan ke bank tentunya akan mendapatkan bunga yang besar. Menurut perhitungan kami dengan adanya hal itu, kami menduga bahwa adanya kerugian negara sekitar Rp3 miliar,” katanya.

Aksi mahasiswa ini tehitung yang ke empat kalinya setelah dua minggu yang lalu mereka mendatangi Polda Sumatera Utara. Setelah terjadi aksi dorong dorongan antara mahasiswa dengan petugas Satpol PP yang mengamankan aksi, aspirasi mahasiswa diterima oleh Plh Sekda Taufik ZA, S.Sos.

“Aspirasi  rekan-rekan kami terima, selanjutkan beri kami tempo untuk mempelajari dan mendudukkan persoalan ini ke Bupati Asahan, Kepala Bappeda, Kadis DPPKA, dan bendahara keuangan kas daerah,” kata Taufik. (Bens)

Editor : Suheri

Tidak ada komentar :

Posting Komentar